Cloud Hosting Indonesia

Memahami Tanda Orang Yang Diterima Shalatnya

Setiap amal ibadah tentu tidak hanya memiliki dampak terhadap kebaikan akhirat saja akan tetapi tentu juga akan terasa dampaknya dalam kehidupan sehari-hari kita selama didunia.
Begitu juga halnya dengan shalat,walaupun tidak mutlak karena hanya Alloh Ta'ala yang mengetahui diterima tidaknya sholat kita,akan tetapi bolehlah kita sedikit memahami tanda-tanda orang yang diterima sholatnya dengan keterbatasan kita sebagai makhluk-Nya.
Berikut diantara lima tanda-tanda orang yang diterima shalatnya :

Pertama, dia yang merendahkan diri dengan shalatnya karena kebesaran Allah. Shalat yang diterima adalah shalat yang penuh kerendahan diri di hadapan kekuasaan dan kebesaran Allah SWT. Orang yang rendah diri akan mampu merasakan khusyu` dalam hatinya. Jiwanya sadar dan mengerti dengan siapa ia saat ini menghadap.

Karena itu, sebelum shalat, yang harus ditata terlebih dahulu adalah hati. Hati itu seperti pohon. Bila dahannya rindang, burung-burung pun senang hinggap di atasnya. Bila hati bercabang pikiran-pikiran dan nafsu pun senang bermain di dalamnya. Shalatlah shalat yang memutuskan perpisahan dari dunia. Allah tidak akan terasa bila urusan dunia menggelayut dalam hati.

Kedua, orang yang tidak menyombongkan diri kepada makhluk Allah. Rasa tawadhu` dengan sendirinya menghilangkan sikap angkuh dan sombong kepada sesama makhluk. Kekuasaan yang ada di genggamannya tidak menyebabkan dirinya lupa daratan lalu berbuat sewenang-wenang karena ia sadar bahwa kekuasan adalah amanat Allah.

Orang yang diterima shalatnya adalah orang yang tidak menyombongkan dirinya kepada siapa pun. Meski ia kuasa, pandai, dan kaya. Tidak termasuk orang yang diterima shalatnya kalau bertingkah sombong kepada sesamanya.

Ketiga, orang yang tidak mengulangi maksiat kepada Allah. Dalam hidup, sekali waktu kita pernah terjerembab dalam kubangan dosa. Mungkin di antara kita ada yang pernah memalsukan kwitansi jual-beli. Mungkin ada dari kita yang pernah menjadi tukang copet, koruptor, atau penjual kehormatan. Mungkin ada dari kita yang pernah berdusta, menggunjing, berbohong, menebar janji-janji `surga' kepada rakyat saat Pilkada yang tak ditepati. Kenanglah perbuatan masa lalu itu sebelum shalat, lalu lakukan shalat dengan hati taubat dan siap menghadap kepada-Nya.

Menangis dan mengemislah kepada Allah, memohon ampunan atas gulungan ombak dosa seraya berucap, “Astaghfirullah, astaghfirullah, astaghfirullah.” Usai shalat, jangan ulangi maksiat yang pernah kita lakukan.

Keempat, orang mengisi sebagian siangnya dengan berzikir kepada Allah. Waktu bagi orang mukmin, amatlah berharga. Manajemen waktu dilaksanakan dengan penuh kedisplinan. Sebagian detik-detiknya ia lalui dengan meladeni Allah, bersimpuh sujud, ingat dan tawakkal kepada-Nya.

Nabi yang merupakan sosok dengan keterjagaan dari segala dosa, baik yang telah lewat maupun akan datang, toh beliau tidak jumawah. Beliau beristighfar memohon ampunan kepada Allah tidak kurang 100 kali dalam sehari. Bagaimana dengan kita?

Kelima, orang yang menyayangi orang miskin, orang dalam perjalanan, wanita yang ditinggal suaminya, dan yang mengasihi orang yang ditimpa musibah. Shalat yang dilakukan membekas dalam kehidupan sebagai khalifah Allah yang saling cinta-mencintai, sayang-menyanyangi antara satu dengan lainnya. Ibadah sosial menjadi warna-warni bunga hidupnya yang senantiasa ia berikan kepada siapa saja untuk membahagiakan diri orang lain yang membutuhkan.

Bila kelima ciri orang yang diterima shalatnya ini telah terpenuhi, maka kata Allah:

“Cahayanya bagaikan cahaya matahari. Aku lindungi dia dengan kekuasaan-Ku. Aku perintahkan malaikat menjaganya. Aku jadikan cahaya dalam kegelapannya. Aku berikan ilmu dalam ketidaktahuannya. Perumpamannya dibandingkan dengan makhluk-Ku yang lain adalah seperti perumpamaan firdaus di surga.”

*)Penulis adalah Pengasuh Taman Baca Bismikallah, Malang

Sumber : www.hidayatullah.com


Gerhana Bulan Sebagian -14 Rajab 1431H/26 Juni 2010

Sahabat muslim,pada tanggal 14 Rajab 1431H atau bertepatan dengan tanggal 26 Juni 2010 M,insyaAlloh menurut informasi yang diperoleh pada tanggal tersebut diatas akan terjadi Gerhana Bulan Sebagian.
Informasi tersebut didapatkan dari, salahsatunya,www.dirgantara-lapan.or.id.

Dan berikut kutipan informasi dari www.dirgantara-lapan.or.id :
Pada tanggal 26 Juni 2010 akan terjadi peristiwa astronomi yang menarik, yaitu gerhana bulan sebagian. Peristiwa ini bisa diamati dari banyaktempat di permukaan bumi, walaupun hanya berupa gerhana sebagian saja. Peristiwa gerhana ini cukup menarik karena cukup langka terjadinya, dan pata pengamat bisa memperhatikan proses masuknya bayangan bumi ke bulan, sampai warna bulan menjadi berubah.


Sebagai seorang muslim tentu akan menyikapi peristiwa ini dengan mengedepankan keimanan akan ke Maha Kuasaan Alloh Ta'ala dengan segala ciptaannya.Dan menjalankan sunnah yang diajarkan oleh tauladan kita Nabi Muhammad saw jika menghadapi peristiwa Gerhana.

Berikut kutipan salah satu hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah ra.,
Hadits Riwayat Aisyah ra. ia berkata :
Pada masa Rasulullah saw pernah terjadi gerhan Matahari.Saat itu Rasululloh saw melakukan Sholat Gerhana,beliau berdiri sangat lama dan juga sangat lama,lalu mengangkat kepala dan berdiri lama,tapi tidak seperti lamanya berdiri pertama.Kemudian beliau rukuk lama,tapi tidak seperti lamanya rukuk yang pertama.Selanjutnya beliau sujud.Kemudian berdiri lama,namun tidak seperti lamanya berdiri pertama,mengangkat kepala,lalu berdiri lama,tapi tidak seperti lamanya berdiri pertama,rukuk cukup lama tapi tidak seperti lamanya rukuk pertama,lalu sujud dan selesai.Ketika Sholat usai Matahari nampak sudah sempurna kembali.Beliau berkhutbah dihadapan kaum muslimin,memuji Alloh menynjung-Nya dan bersabda : Sesungguhnya Matahari dan Rembulan itu bagian dari tanda-tanda kebesaran Alloh.Kedunya gerhana buklan karena kematian atau kelahiran seseorang.Oleh sebab itu,jik kalian melihat keduanya gerhana,maka bertakbirlah,berdoalah kepada Alloh,kerjakanlah Sholat dan bersedekahlah!Hai ummat Muhammad, tidak seorangpun lebih cemburu daripada Alloh,bila hambanya ,baik lelaki maupun perempuan berbuat zina.Hai ummat Muhammad, seandainya kalian tahu apa yang kuketahui,tentu kalian banyak menangis dan sedikit tertawa....


Demikian apa yang dicontohkan Nabi Muhammad kepada ummatnya ketika menghadapi gerhana,yaitu : Bertakbirlah,Berdo'a kepada Alloh,Kerjakanlah Sholat dan Bersedeklah.

Semoga artikel ini bermanfaat demi pencerahan kita sebagai ummat Islam dan menjadi jalan petunjuk bagi kita semua.Amin.InsyaAlloh








Biografi Syeikh Saad Al-Ghomidi




Hosting & Domain


Syeikh Saad Al-Ghomidi lantunan murottalnya barangkali sudah akrab dipendengaran kita.Bahkan salah satu software Al-Quran Digital menggunakan murottal/tilawah Al-quran dari Syeikh Saad Al-Ghomidi untuk suara Qori-nya.

Untuk lebih mengenal beliau mari kita simak biografi singkatnya dari Syeikh Saad Al-Ghomidi.

Biografi Saad Al Ghamidi

Syeikh Ibnu Saad Said Al Ghadimi, seorang Qari Qur'an, dilahirkan pada tanggal 19 Mei tahun 1967 (1387H)di kota Damman , Saudi Arabia.

Studi:

Syeikh lulus dari universitas Imam Muhammad Ibn Saoûd di Al-Ahsaa. (The theological speciality: Oussoul Addin) pada tahun 1410. Beliau selesai belajar Quran tahun 1415 dan tahun 1417, ia mendapat gelar Baccalaureate dari isnad diambil dari Riwayat Hafsh 'Ain Aasim.

Pengalaman Profesional:

* 1. Al Ghamidi bekerja sebagai guru 1411-1415.
* 2. Dia bekerja sebagai pembimbing untuk pendidikan Islam 1416-1423.
* 3. Dia saat ini bekerja sebagai direktur di sekolah swasta Mohamed Al Fateh di Dammam. Pekerjaan: - yang bertanggung jawab utama untuk mengajar Qur'an di pusat Chatibi Imam di Dammam.
- The major responsible for theological and educational studies in Manar Al Houda center.
- Imam di Masjid Yousuf Ibn Ahmed di Dammam.
- Member of social “lajna” of Dammam which is concerned with “Chouôun Ijtimaîya”


Buku:
* - The recited Holy book in 1417.
* - Nouddoum hdayat Al Mourtab Al fi Moutachabih al kittab by the beloved Imam Sakhami.
* - Nouddoum All-yat Irraqui by Hafidh Iraqui.
* - Arts (Illa all al Quran).
* - Addkan
* - Rouqiya chariya.

Artikel asli dalam bahasa inggris bisa ditemui di www.assajda.com.Dan mohon maaf jika dalam penerjemahannya banyak ketidak sempurnaan.

Bagi sahabat yang mau menambahkan atau koreksi atas artikel ini silahkan dikotak komentar.InsyaAlloh semoga menjadi kebaikan kita semua.

Biografi Sheikh Mishary bin Rashed Al-Afasy


Bagi sahabat-sahabat yang rutin menyimak tilawah/murottal Al-Quran terutama dari para Imam-Imam Mesjid Timur Tengah tentunya sudah tidak asing lagi dengan nama qari Sheikh Mishary bin Rashed Al-Afasy.

Dan untuk lebih mengenal sedikit tentang beliau, berikut sekilas Biografi singkat dari sosok Sheikh Mishary bin Rashed Al-Afasy.

Sheikh Mishary bin Rashid Al-Afasy Mishary Rashid Ghareeb atau Mohammed Rashed Al-Afasy adalah Qari Kuwait internasional baru, ia lahir di Kuwait pada 5 September 1976 (Minggu 11 Ramadhan 1396 H).

Ia belajar Quran di College of the Holly Quran dan Studi Islam di Universitas Islam Madinah (Kerajaan Arab Saudi), dalam spesialisasi 'sepuluh bacaan dan terjemahan Al-Qur'an ". Dia telah belajar qiro'ah Quran kepada Sheikh Ahmed Abdulaziz Al-Zaiat, Syekh Ibrahim Ali Shahata Al-Samanodei, dan Cheikh Abdurarea Radwan. Dia terkesan sejumlah ulama besar Quran.

Sebenarnya Sheikh Mishary Al Afasy, dia Imam Masjid Al-Kabir (Grand Masjid) di Kuwait City, dan setiap Ramadhan ia menjadi imam Sholat Tarawih di Masjid ini.

Baru-baru ini, Sheikh bin Mishary Rashed Al-Afasy telah mengunjungi dua masjid di Amerika Serikat: Islamic Center of Irvine (ICOI) di California dan Islamic Center di Detroit (ICD) di Michigan.

Al Afasy memiliki 2 Ruang Saluran khusus dalam membaca Al-Quran, yang pertama adalah Alafasy TV dan Alafasy Q.

Syekh Alafasy menikah dan memiliki dua anak perempuan. Dia juga dijuluki Abu Nora.



Hosting & Domain



Keutamaan Menghafal Al-Quran


"Mengapa harus menghafalkan Al-Quran?",mungkin itulah sebaris pertanyaan bagi orang yang tidak atau belum mengetahui alasan ketika dijumpai olehnya beberapa bagian ummat Muslim yang sedang berjuang untuk menghafal Al-Quran.

Dan berikut jawaban dari pertanyaan yang tidak semestinya keluar dari benak/fikiran seorang muslim,karena sudah seharusnya Al-Quran itu berada didalam dada setiap umat Islam.

Fadhail Hifzhul Qur'an (Keutamaan Menghafal Al-Qur'an)

Banyak hadits Rasulullah saw yang mendorong untuk menghafal Al Qur'an atau membacanya di luar kepala, sehingga hati seorang individu muslim tidak kosong dari sesuatu bagian dari kitab Allah swt. Seperti dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, "Orang yang tidak mempunyai hafalan Al Qur'an sedikit pun adalah seperti rumah kumuh yang mau runtuh." (HR. Tirmidzi)

Berikut adalah Fadhail Hifzhul Qur'an (Keutamaan menghafal Qur'an) yang dijelaskan Allah dan Rasul-Nya, agar kita lebih terangsang dan bergairah dalam berinteraksi dengan Al Qur'an khususnya menghafal.

Fadhail Dunia

1. Hifzhul Qur'an merupakan nikmat rabbani yang datang dari Allah

Bahkan Allah membolehkan seseorang memiliki rasa iri terhadap para ahlul Qur'an,
"Tidak boleh seseorang berkeinginan kecuali dalam dua perkara, menginginkan seseorang yang diajarkan oleh Allah kepadanya Al Qur'an kemudian ia membacanya sepanjang malam dan siang, sehingga tetangganya mendengar bacaannya, kemudian ia berkata, 'Andaikan aku diberi sebagaimana si fulan diberi, sehingga aku dapat berbuat sebagaimana si fulan berbuat'" (HR. Bukhari)

Bahkan nikmat mampu menghafal Al Qur'an sama dengan nikmat kenabian, bedanya ia tidak mendapatkan wahyu,
"Barangsiapa yang membaca (hafal) Al Qur'an, maka sungguh dirinya telah menaiki derajat kenabian, hanya saja tidak diwahyukan kepadanya." (HR. Hakim)

2. Al Qur'an menjanjikan kebaikan, berkah, dan kenikmatan bagi penghafalnya

"Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al Qur'an dan mengajarkannya" (HR. Bukhari dan Muslim)

3. Seorang hafizh Al Qur'an adalah orang yang mendapatkan Tasyrif nabawi (penghargaan khusus dari Nabi SAW)

Di antara penghargaan yang pernah diberikan Nabi SAW kepada para sahabat penghafal Al Qur'an adalah perhatian yang khusus kepada para syuhada Uhud yang hafizh Al Qur'an. Rasul mendahulukan pemakamannya.

"Adalah nabi mengumpulkan di antara dua orang syuhada Uhud kemudian beliau bersabda, "Manakah di antara keduanya yang lebih banyak hafal Al Qur'an, ketika ditunjuk kepada salah satunya, maka beliau mendahulukan pemakamannya di liang lahat." (HR. Bukhari)

Pada kesempatan lain, Nabi SAW memberikan amanat pada para hafizh dengan mengangkatnya sebagai pemimpin delegasi.

Dari Abu Hurairah ia berkata, "Telah mengutus Rasulullah SAW sebuah delegasi yang banyak jumlahnya, kemudian Rasul mengetes hafalan mereka, kemudian satu per satu disuruh membaca apa yang sudah dihafal, maka sampailah pada Shahabi yang paling muda usianya, beliau bertanya, "Surat apa yang kau hafal? Ia menjawab,"Aku hafal surat ini.. surat ini.. dan surat Al Baqarah." Benarkah kamu hafal surat Al Baqarah?" Tanya Nabi lagi. Shahabi menjawab, "Benar." Nabi bersabda, "Berangkatlah kamu dan kamulah pemimpin delegasi." (HR. At-Turmudzi dan An-Nasa'i)

Kepada hafizh Al Qur'an, Rasul SAW menetapkan berhak menjadi imam shalat berjama'ah. Rasulullah SAW bersabda,
"Yang menjadi imam suatu kaum adalah yang paling banyak hafalannya." (HR. Muslim)

4. Hifzhul Qur'an merupakan ciri orang yang diberi ilmu

"Sebenarnya, Al Quran itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang zalim." (QS Al-Ankabuut 29:49)

5. Hafizh Qur'an adalah keluarga Allah yang berada di atas bumi

"Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga di antara manusia, para sahabat bertanya, "Siapakah mereka ya Rasulullah?" Rasul menjawab, "Para ahli Al Qur'an. Merekalah keluarga Allah dan pilihan-pilihan-Nya." (HR. Ahmad)

6. Menghormati seorang hafizh Al Qur'an berarti mengagungkan Allah

"Sesungguhnya termasuk mengagungkan Allah menghormati orang tua yang muslim, penghafal Al Qur'an yang tidak melampaui batas (di dalam mengamalkan dan memahaminya) dan tidak menjauhinya (enggan membaca dan mengamalkannya) dan Penguasa yang adil." (HR. Abu Daud)


Fadhail Akhirat

1. Al Qur'an akan menjadi penolong (syafa'at) bagi penghafal

Dari Abi Umamah ra. ia berkata, "Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Bacalah olehmu Al Qur'an, sesungguhnya ia akan menjadi pemberi syafa'at pada hari kiamat bagi para pembacanya (penghafalnya)."" (HR. Muslim)

2. Hifzhul Qur'an akan meninggikan derajat manusia di surga

Dari Abdillah bin Amr bin 'Ash dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Akan dikatakan kepada shahib Al Qur'an, "Bacalah dan naiklah serta tartilkan sebagaimana engkau dulu mentartilkan Al Qur'an di dunia, sesungguhnya kedudukanmu di akhir ayat yang kau baca." (HR. Abu Daud dan Turmudzi)

Para ulama menjelaskan arti shahib Al Qur'an adalah orang yang hafal semuanya atau sebagiannya, selalu membaca dan mentadabur serta mengamalkan isinya dan berakhlak sesuai dengan tuntunannya.

3. Para penghafal Al Qur'an bersama para malaikat yang mulia dan taat

"Dan perumpamaan orang yang membaca Al Qur'an sedangkan ia hafal ayat-ayatnya bersama para malaikat yang mulia dan taat." (Muttafaqun ?alaih)

4. Bagi para penghafal kehormatan berupa tajul karamah (mahkota kemuliaan)

Mereka akan dipanggil, "Di mana orang-orang yang tidak terlena oleh menggembala kambing dari membaca kitabku?" Maka berdirilah mereka dan dipakaikan kepada salah seorang mereka mahkota kemuliaan, diberikan kepadanya kesuksesan dengan tangan kanan dan kekekalan dengan tangan kirinya. (HR. At-Tabrani)

5. Kedua orang tua penghafal Al Qur'an mendapat kemuliaan

Siapa yang membaca Al Qur'an, mempelajarinya, dan mengamalkannya, maka dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari kiamat. Cahayanya seperti cahaya matahari dan kedua orang tuanya dipakaiakan dua jubah (kemuliaan) yang tidak pernah didapatkan di dunia. Keduanya bertanya, "Mengapa kami dipakaikan jubah ini?" Dijawab,"Karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Al Qur'an." (HR. Al-Hakim)

6. Penghafal Al Qur'an adalah orang yang paling banyak mendapatkan pahala dari Al Qur'an

Untuk sampai tingkat hafal terus menerus tanpa ada yang lupa, seseorang memerlukan pengulangan yang banyak, baik ketika sedang atau selesai menghafal. Dan begitulah sepanjang hayatnya sampai bertemu dengan Allah. Sedangkan pahala yang dijanjikan Allah adalah dari setiap hurufnya.

"Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Al Qur'an maka baginya satu hasanah, dan hasanah itu akan dilipatgandakan sepuluh kali. Aku tidak mengatakan Alif Lam Mim itu satu huruf, namun Alif itu satu huruf, Lam satu huruf dan Mim satu huruf." (HR. At-Turmudzi)

7. Penghafal Al Qur'an adalah orang yang akan mendapatkan untung dalam perdagangannya dan tidak akan merugi

"Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri." (QS Faathir 35:29-30)

Adapun fadilah-fadilah lain seperti penghafal Al Qur'an tidak akan pikun, akalnya selalu sehat, akan dapat memberi syafa'at kepada sepuluh orang dari keluarganya, serta orang yang paling kaya, do'anya selalu dikabulkan dan pembawa panji-panji Islam, semuanya tersebut dalam hadits yang dhaif.

"Ya Allah, jadikan kami, anak-anak kami, dan keluarga kami sebagai penghafal Al Qur'an, jadikan kami orang-orang yang mampu mengambil manfaat dari Al Qur'an dan kelezatan mendengar ucapan-Nya, tunduk kepada perintah-perintah dan larangan-larangan yang ada di dalamnya, dan jadikan kami orang-orang yang beruntung ketika selesai khatam Al Qur'an. Allahumma amin"

Maraji':
Abdul Aziz Abdur Rauf, Lc. Kiat Sukses Menjadi Hafizh Qur'an Da'iyah.
Dr. Yusuf Qardhawi. Berinteraksi dengan Al Qur?an.

Sumber : www.pk-sejahtera.org.uk

Ebook : Keajaiban Alquran - Harun Yahya


Download Ebook Islam.

Judul : Keajaiban Alquran
Penulis : Harun Yahya
Bahasa : Indonesia
Format Ebook : chm



Assalamu'alaikum,
Sahabat semua buku ini berisi bagaimana Al-quran mengungkapkan sejumlah fakta tentang Alam Semesta menurut Al-quran mulai dari Astronomi, Fisika, Bumi dan Biologi.

Untuk lebih jelas dan lengkap silakan sahbat download dan baca dengan seksama bagaimana Ilmu Pengetahuan Modern Mengungkap Keajaiban Al-quran.

Download Ebook - Keajaiban Al-Quran - Harun Yahya

Tahapan Menghafal Al-Quran

Materi ini saya dapatkan dari eramuslim.com dengan judul "Bagaimana Menghafal Al-Quran",untuk kemudian saya posting di blog ini dengan tujuan semoga artikel ini besar manfaatnya bagi saudara-saudara muslim yang sedang berikhtiar untuk menghafal Al-quran.

Demikian selengkapnya artikel ini menguraikan tahapan bagaimana ketika seorang muslim akan atau sedang menghafal Al-quran.

Jiwa yang tak pernah dibacakan Al-Quran, seperti kuburan. Sepi, sendirian, dan kering-kerontang. Zaman ini, sedikit sekali orang-orang yang hafal Al-Quran. Kita bisa melihat, para orang tua lebih resah kalau anaknya tidak bisa matematika atau bahasa Inggris, ketimbang tidak tahu Al-Quran. Padahal, itu adalah keluarga Muslim. Padahal, sebagai orang Islam, kita harus yakin, hanya Al-Quran lah sebagai petunjuk hidup kita.

Ketika zaman semakin berputar mengikuti arus syahwat manusia, selayaknya lah kita sebagai orang Islam (mungkin) harus mulai kembali menanamkan azam dan niat, tekad dan keinginan untuk mulai menghafal Al-Quran.

Dan untuk memudahkan menghafalnya, ada beberapa teknik dan persiapan yang khusus yang bisa dipakai. Beberapa di antaranya:

  • lkhlaskan niat dan bersabar
  • Jangan lupa baca basmillah dulu
  • Berdoa kepada Allah swt
  • Bersih dari hadas kecil dan besar
  • Sebaiknya menghadap kiblat
  • Memakai pakaian putih yang bersih dan menutup aurat
  • Jangan banyak berkata dan ketawa ketika membaca dan menghafal
  • Memberikan perhatian sepenuhnya
  • Jangan membaca ketika mengantuk atau menguap
  • Berhenti membaca ketika ingin buang angin
  • Salat dua rakaat sebelum memulai

SEBELUM MENGHAFAL

  1. Mempunyai azam dan minat untuk menghafal
  2. Memilih waktu yang sesuai untuk menghafal
  3. Memilih tempat yang sesuai untuk menghafal
  4. Berada dalam keadaan tenang
  5. Tenangkan pikiran sebelum menghafal
  6. Pilih sebuah jenis mushaf dan jangan ubah dengan jenis mushaf lain
  7. Beristighfar, membaca selawat dan doa sebelum mulai menghafal

TEKNIK-TEKNIK MENGHAFAL

A. Teknik "Chunking” (potongan-potongan)

  • Mengelompokan ayat yang panjang dalam beberapa bagian yang memang sesuai mengikuti arahan guru atawa ustadz, jika belajar bersama mereka
  • Mengelompokan awal surat pada beberapa bagian (2 atau 3 bagian) yang sesuai
  • Mengelompokan surat dalam beberapa bagian, contohnya mengikut pertukaran cerita
  • Mengelompokan juz kepada beberapa bagian mengikut surah, hizib, rubu', cerita dan sebagainya
  • Mengelompokan kelompok surah, setiap 10 juz dan sebagainya

B. Teknik Mengulang

  • Membaca sepotong atau sebagian ayat sekurang-kurangnya lima kali sebelum mulai menghafalnya
  • Membaca ayat yang telah dihafal berulang-ulang kali (10 atau lebih)
  • sebelum berpindah ke ayat seterusnya
  • Selepas menghafal setiap setengah halaman, harus diulang beberapa kali sebelum diteruskan bagian yang setengah halaman lagi
  • Sebelum menghafal bagian Al-Qur'an seterusnya, harus diulang bagian yang sebelumnya.

C. Teknik Menghafal Dengan Teman

  • Pilih seorang teman yang sama-sama berminat
  • Orang pertama membaca dan disimak oleh orang kedua
  • Orang kedua membaca dan disimak oleh orang pertarna
  • Saling menyebut ayat antara satu sama lain

E. Teknik Mendengar Kaset/CD

  • Pilih seorang qari yang baik bagi seluruh Alquran atau beberapa qari bagi surah-surah tertentu
  • Sebelum mulai menghafal, dengar bacaan ayat-ayat yang ingin dihafal beberapa kali
  • Amati cara, lagu dan tempat berhenti bacaan qari tersebut sehingga terpahat di pikiran
  • Mulai menghafal ayat-ayat tersebut dengan cara dan gaya qari tersebut
  • Sentiasa mendengar kaset/CD bacaan Alquran dan kurangi atau tinggalkan mendengerkan lagu-lagu kerana akan mengganggu penghafalan

F. Teknik Merekam

  • Rekam bacaan kita di dalam kaset dan dengarkan lagi untuk memastikan bacaan dan hafalan yang betul
  • Bagi kanak-kanak, rekam bacaan ibu-bapa atau guru kemudian diikuti oleh bacaan kanak-kanak tersebut
  • Minta kanak-kanak tersebut mendengar kembali rekaman tersebut beberapa kali hingga menghafalnya

G. Teknik Menulis

  • Tulis kembali surat yang telah dihafal. Kemudian cek lagi dengan mushaf.
  • Menulis setiap ayat pertama awal surat, atau setiap rubu', atau setiap juz, atau setiap surah dalam sehelai kertas.

MEMELIHARA HAFALAN

  1. Jauhi maksiat mata, maksiat telinga dan maksiat hati
  2. Banyak berdoa, terutama waktu mustajab doa seperti ketika berbuka puasa, ketika dalam perjalanan, selepas azan dan lain-lain lagi
  3. Menetapkan kadar bacaan setiap hari, contohnya, selembar, setengah juz, 1 juz dan sebagainya
  4. Membaca pada waktu pagi dan mengulangnya pada waktu malam
  5. Jangan membaca ketika sedang bosan, marah atau ngantuk
  6. Menulis setiap ayat yang mutasyabih

(sa/berbagaisumber)

Biografi Al-hafizh : Ust.Abdul Aziz Abdur Rauf

Ust.Abdul Aziz Abdur Rauf,Lc. Al-Hafizh pertama kali saya mengenal namanya dari seorang guru tahsin yang pernah belajar dalam halaqah tahfizh qurannya di Mesjid Raya Habiburrahman PT.Dirgantara Indonesia ,Bandung.

Dan demi lebih banyak meraih lebih banyak ilmu terutama ilmu-ilmu Al-Quran maka saya pun bergabung dengan halaqah tahfizh beliau di LTQ Tahfizh Quran Mesjid Raya Habiburrahman PT.DI Bandung.

Di Mesjid Habiburrahman beliau rutin mengisi tausyiah setiap dan menjadi imam Qiyyamul Lail setiap satu bulan sekali.

Dan berikut biografi singkat dari seorang sosok bersahaja yang sudah hafizh quran sejak usia muda,semoga bisa menjadi ibrah bagi sahabat-sahabat yang sedang berjuang untuk menjadi seorang penghafal A-Quran.

Beliau adalah Al-Ustadz Abdul Aziz Abdur Rauf ,Lc. Al-Hafizh lahir di Surabaya 21 Januari 1966 Sebenarnya sangat banyak yang melatar belakangi beliau untuk mendalami Al-Qur’an sewaktu berusia 18 tahun dulu saat masih sekolah disalah satu MAN Surabaya. Diantaranya ketika mengkaji kehidupan ulama jaman dahulu, beliau melihat sebagian besar adalah orang-orang yang hafal Al-Qur’an, beliau merasa kalau ditakdirkan Allah mendalami ilmu agama, jadi kurang sempurna bila kebiasaan itu tidak beliau lakukan. Hal lain yang jadi motivasi kuat, beliau merasa semasa remaja di kota Surabaya, umumnya lebih banyak mengisi hari dengan hal kurang bermanfaat, beliau merasa pada saat usia 30 nanti beliau tidak mempunyai kenangan manis dikala remaja alangkah ruginya hidup ini, Maka beliau memutuskan untuk menghafal Al-Qur’an.

Maka selama masih dibangku MAN sejak sekitar 1983 beliau memulai program menghafal Al-Qur’an. Alkhamdulillah sebelumnya beliau sudah terbiasa memperbanyak tilawah. Tiap bulan dua, tiga, bahkan sampai lima kali beliau khatamkan Al-Qur’an. Ini sebagai modal yang cukup memudahkan ketika menghafal Al-Qur’an.

Beliau lakukan program ini dirumah karena kakak ipar yang tinggal dirumah sudah menghafal Al-Qur’an sewaktu sekolah dipesantren Jombang Jawa Timur. Setiap hari beliau menghafal pada siang sampai sore, lalu mulai lagi ba’da Isya’ sampi jam 9 malam, tidur dan mulai lagi sekitar jam 1malam sampai shubuh. Selain waktu-waktu itu, disamping bersekolah beliau juga mengajar bahasa Arab dan kaji kitab.

Proses menghafal Al-Qur’an beliau lakukan sekitar enam bulan. Sedang proses muraja’ah supaya betul-betul “dimilili” dan jadi hafalan yang kokoh, kurang lebih satu setengah tahun. Tepat sewaktu lulus MAN, beliaupun menuntaskan program menghafal Al-Qur’an. Setelah selesai, beliau merasaan persis seperti yang dikatakan Rasulullah, bahwa Al-Qur’an sebuah kenikmatan yang besar.

Sewaktu menjalani proses menghafal Al-Qur’an yang peling beliau rasakan suasana kedekatan pada Allah jadi sangat meningkat. Ketika makin dekat dengan Allah maka menghafal Al-Qur’an bukanlah beban, tapi proses uang indah untuk dilakukan. Beliau juga merasa suasana hati lebih bersih. Terasa lebih mudah berinteraksi dengan nilai-nilai Islam. Lebih mudah menerima setiap arahan yang pengantarkan kehidupan Islam yang lebih kaffah.

Sewaktu menghafal dijuz 5, beliau menderita batuk bahkan efeknya beliau derita sampai sekarang, namun beliau terus menghafal. Beliau yakin Al-Qur’an tak akan menambah penyakit, malah sebaliknya. Maka sambil berobat kedokter, beliau tak mengurangi intensitas menghafal sama sekali. Saat itulah beliau merasa bahwa keindahan dan kebahagiaan bersama Al-Qur’an mampu mengalahkan sakit. Begitu pula sewaktu beliau kejakarta selepas MAN dan belajar di LIPIA, perpisahan dengan orang tua menimbulkan kesedihan mendala, karena sebelumnya beliau tak pernah berpisah dengan mereka. Saat itu tak ada yang bias menghibur lebih kuat kecuali AL-Qur’an.

Beliau sangat khawatir jika pada suatu bulan bias menghafal sekian juz, dibulan berikutnya tak bias menghafal seperti itu, perasaan lemah disisi Allah ini memotivasi beliau untuk banyak berdo’a.Do’a ini bener-benar beliau lakukan seperti yang dilkatakan Rasulullah, yakni diwaktu yang memang mendapat jaminan terkabulnya do’a. Belaiu melakukan tawassul yang disyariatkan, dalam waktu yang ditentukan Rasulullah. Misalnya saat antara adzan dan iqamah diwaktu Shubuh, beliau biasa berdo’a. sebelum berdo’a beliau berdzikir sebanyak-banyaknya. Karena ada janji Rasulullah supaya memperbanyak istighfar, dan Allah akan memberikan kemudahan dari segala kesulitan kita. Beliau juga memperbanyak shalawat. Semangat berdo’a bias dikatakan hamper setiap saat, karena keyakinan bahwa tanpa pertolongan Allah betapa lemahnya diri ini untuk bias memindahkan ayat-ayat Allah yang sangat suci kedalam hati.

Dan nampaknya Allah betul-betul memberi kemudahan diluar dugaan beliau. Karena hafalan selalu beliau selesaiakan lebih awal dari target yang telah ditentukan. Betapa lemahnya diri ini kalau tidak mendapat pertolongan Allah.. Hal ini menghasilkan do’a, suatu munajat yang begitu dalam dan begitu khusyu’.

Nama : Abdul Aziz Abd Rouf
Tempat Tgl . Lahir : Surabaya, 21 Januari 1966
Alamat : Jl. Kenanga I Gg Teratai Rt 4/2 No. 67 Kalisari, Pasar Rebo, Jakarta Timur
Telepon/HP : 021-87710 5 84 / 08164852839
Pendidikan : Fakultas Syariah LIPIA Jakarta
Status : Nikah (4 anak)

Pernah menjabat menjabat sebagai :
1. Pimpinan Lembaga Al Quran Al Hikmah Jakarta Selatan
2. Pimpinan Lembaga Al Quran Utsman bin Affan Jakarta Timur
3. Pimpinan Lembaga Al Quran Markaz Al Quran Jakarta Timur
4. Pengajar Tetap Masjid Departemen Tenaga Kerja dan TELKOM Jakarta

Karya Tulis (Buku) :
1. Kajian Tajwid (Pedoman Daurah AL Quran)
2. Kiat Sukses Menghafal Al Quran
3. Tafsir Surat An Nur
4. Tafs i r Surat Al Ahzab
5. Kaidah Emas Menghafal Al Quran (terjemahan)
6. Membangun Masyarakat Islam, Kajian Surat Al Mujadilah
7. Membangun Kepribadian Qurani
8. Senandung Mujahid, Kajian Tafsir Surat Al Anfal

*Dari : myQuran.com, sumber : http://www.markazalquran.com

Ebook : Keutamaan Membaca dan Mengkaji Al-quran - Imam Nawawi



Assalamu’alaikum,sahabat semua

Bagi sahabat-sahabat muslim yang sedang berjuang menjadi hambaNya yang senantiasa ingin dekat dan selalu berusaha berada dalam dekapan kasih sayangNya.

Berinteraksi dengan Al-quran adalah salah satu jalan kita mengenal dan memahami bagaimana indahNya bahasa-bahasa kasih sayang Alloh swt kepada kita hambaNya.

Semua aktifitas itu tentu haruslah kita sertai dengan kecukupan ilmu tentangnya.

Ebook : Keutamaan Membaca dan Mengkaji Al-quran karya Imam Nawawi ini diharapkan dapat menjadi salah satu sarana kita untuk menambah kekayaan wawasan kita sebagai muslim,terutama pemahaman kita akan Al-quran.

Keseluruhan isi ebook ini terangkum dalam 9 bab ,diantaranya :
  • KEUTAMAAN MEMBACA DAN MENGKAJI AL-QUR’AN
  • KELEBIHAN ORANG YANG MEMBACA AL-QUR’AN
  • MENGHORMATI DAN MEMULIAKAN GOLONGAN ALQUR’AN
  • PANDUAN MENGAJAR DAN BELAJAR AL-QUR’AN
  • PANDUAN MENGHAFAZ AL-QUR’AN
  • ADAB DAN ETIKA MEMBACA AL-QUR’AN
  • ADAB BERINTERAKSI DENGAN AL-QUR’AN
  • AYAT DAN SURAT YANG DIUTAMAKAN MEMBACANYA
  • PADA WAKTU-WAKTU TERTENTU
  • RIWAYAT PENULISAN MUSHAF AL-QUR’AN

Bagi sahabat yang berkenan memilikinya bisa di download dilink download dibawah ini :

Download Ebook disini,dan jika unduhan berjalan kurang sempurna sahabat bisa mengunduhnya disini
Download Ebook

Tips Menghafal Al-quran


Al-qur'an merupakan arah hidup setiap muslim yang menyatakan dalam hati dan dirinya bahwa Al-qur'an adalah bagian dari keimanannya.
Mempelajari,bertilawah,menghafal hingga mentadaburi Al-qur'an semestinya menjadi agenda rapi yang dijalankan dalam keseharian seorang muslim yang beriman.

Diartikel saya kali ini ijinkan untuk berbagi tips bagaimana jika seorang muslim yang ingin menghafal Al-qur'an untuk selanjutnya menjadi petunjuk hidup sehari-harinya.InsyaAlloh

Berikut saya mengutip tips menghafal Al-quran yang didapat dari email seorang sahabat yang pernah sama-sama dalam halaqoh tahfidz.

Tips Menghapal Al-Qur`an menurut Syeikh Fahd Salim Al-Kanderi (Imam Masjid Kabir Quwait)

Sebagai seorang mukmin, kita tentunya berkeinginan untuk dapat menghafal Al-Quran dan setiap kita pasti memimpikan agar dapat melahirkan anak-anak yang hafal Al-Quran (hafidz/hafidzah). Berikut ini ada beberapa cara/kaidah dasar untuk memudahkan menghafal, di antaranya:

1. Mengikhlaskan niat hanya untuk Allah Azza wa Jalla.

Memperbaiki tujuan dan bersungguh-sungguh menghafal Al-Quran hanya karena Allah Subhanahu wa Ta`ala serta untuk mendapatkan syurga dan keridhaan-Nya. Tidak ada pahala bagi siapa saja yang membaca Al-Quran dan menghafalnya karena tujuan keduniaan, karena riya atau sumah (ingin didengar orang), dan perbuatan seperti ini jelas menjerumuskan pelakunya kepada dosa.

2. Dorongan dari diri sendiri, bukan karena terpaksa.

Ini adalah asas bagi setiap orang yang berusaha untuk menghafal Al-Quran. Sesungguhnya siapa yang mencari kelezatan dan kebahagiaan ketika membaca Al-Quran maka dia akan mendapatkannya.

3. Membenarkan ucapan dan bacaan.

Hal ini tidak akan tercapai kecuali dengan mendengarkan dari orang yang baik bacaan Al-Qurannya atau dari orang yang hafal Al-Quran. Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam sendiri mengambil/belajar Al-Quran dari Jibril alaihis salam secara lisan. Setahun sekali pada bulan Ramadhan secara rutin Jibril alaihis salam menemui beliau untuk murajaah hafalan beliau. Pada tahun Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam diwafatkan, Jibril menemui beliau sampai dua kali.

Para shahabat radliallahu `anhum juga belajar Al-Quran dari Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam secara lisan demikian pula generasi-generasi terbaik setelah mereka. Pada masa sekarang dapat dibantu dengan mendengarkan kaset-kaset murattal yang dibaca oleh qari yang baik dan bagus bacaannya. Wajib bagi penghafal Al-Quran untuk tidak menyandarkan kepada dirinya sendiri dalam hal bacaan Al-Quran dan tajwidnya.

4. Membuat target hafalan setiap hari.

Misalnya menargetkan sepuluh ayat setiap hari atau satu halaman, satu hizb, seperempat hizb atau bisa ditambah/dikurangi dari target tersebut sesuai dengan kemampuan. Yang jelas target yang telah ditetapkan sebisa mungkin untuk dipenuhi.

5. Membaguskan hafalan.

Tidak boleh beralih hafalan sebelum mendapat hafalan yang sempurna. Hal ini dimaksudkan untuk memantapkan hafalan di hati. Dan yang demikian dapat dibantu dengan mempraktekkannya dalam setiap kesibukan sepanjang siang dan malam.

6. Menghafal dengan satu mushaf.

Hal ini dikarenakan manusia dapat menghafal dengan melihat sebagaimana bisa menghafal dengan mendengar.

Dengan membaca/melihat akan terbekas dalam hati bentuk-bentuk ayat dan tempat-tempatnya dalam mushaf.

Bila orang yang menghafal Al-Quran itu merubah/mengganti mushaf yang biasa ia menghafal dengannya maka hafalannya pun akan berbeda-beda pula dan ini akan mempersulit dirinya.

7. Memahami adalah salah satu jalan untuk menghafal.

Di antara hal-hal yang paling besar/dominan yang dapat membantu untuk menghafal Al-Quran adalah dengan memahami ayat-ayat yang dihafalkan dan juga mengenal segi-segi keterkaitan antara ayat yang satu dengan ayat yang lainnya.

Oleh sebab itu seharusnyalah bagi penghafal Al-Quran untuk membaca tafsir dari ayat-ayat yang dihafalnya, untuk mendapatkan keterangan tentang kata-kata yang asing atau untuk mengetahui sebab turunnya ayat atau memahami makna yang sulit atau untuk mengenal hukum yang khusus.

Ada beberapa kitab tafsir yang ringkas yang dapat ditelaah oleh pemula seperti kitab Zubdatut Tafsir oleh Asy-Syaikh Muhammad Sulaiman Al-Asyqar.

Setelah memiliki kemampuan yang cukup, untuk meluaskan pemahaman dapat menelaah kitab-kitab tafsir yang berisi penjelasan yang panjang seperti Tafsir Ibnu Katsier, Tafsir Ath-Thabari, Tafsir As-Sadi dan Adhwaaul Bayaan oleh Asy-Syanqithi.wajib pula menghadirkan hatinya pada saat membaca Al-Quran.

8. Tidak pindah ke surat lain sebelum hafal benar surat yang sedang dihafalkan.

Setelah sempurna satu surat dihafalkan, tidak sepantasnya berpindah ke surat lain kecuali setelah benar-benar sempurna hafalannya dan telah kokoh dalam dada.

9. Selalu memperdengarkan hafalan (disimak oleh orang lain).

Orang yang menghafal Al-Quran tidak sepantasnya menyandarkan hafalannya kepada dirinya sendiri. Tetapi wajib atasnya untuk memperdengarkan kepada seorang hafidz atau mencocokkannya dengan mushaf. Hal ini dimaksudkan untuk mengingatkan kesalahan dalam ucapan, atau syakal ataupun lupa.

Banyak sekali orang yang menghafal dengan hanya bersandar pada dirinya sendiri, sehingga terkadang ada yang salah/keliru dalam hafalannya tetapi tidak ada yang memperingatkan kesalahan tersebut.

10. Selalu menjaga hafalan dengan murajaah.

Bersabda Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam :
"Jagalah benar-benar Al-Quran ini, demi Yang jiwaku berada di Tangan-Nya, Al-Quran lebih cepat terlepas daripada onta yang terikat dari ikatannya."

Maka seorang yang menghafal Al-Quran bila membiarkan hafalannya sebentar saja niscaya ia akan terlupakan. Oleh karena itu hendak hafalan Al-Quran terus diulang setiap harinya. Bila ternyata hafalan yang ada hilang dalam dada tidak sepantasnya mengatakan: "Aku lupa ayat (surat) ini atau ayat (surat) itu." Akan tetapi hendaklah mengatakan: "Aku dilupakan," karena Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam telah bersabda: (..arab..)

11. Bersungguh-sungguh dan memperhatikan ayat yang serupa.

Khususnya yang serupa/hampir serupa dalam lafadz, maka wajib untuk memperhatikannya agar dapat hafal dengan baik dan tidak tercampur dengan surat lain.

12. Mencatat ayat-ayat yang dibaca/dihafal.

Ada baiknya penghafal Al-Quran menulis ayat-ayat yang sedang dibaca/dihafalkannya, sehingga hafalannya tidak hanya di dada dan di lisan tetapi ia juga dapat menuliskannya dalam bentuk tulisan.

Berapa banyak penghafal Al-Quran yang dijumpai, mereka terkadang hafal satu atau beberapa surat dari Al-Quran tetapi giliran diminta untuk menuliskan hafalan tersebut mereka tidak bisa atau banyak kesalahan dalam penulisannya.

13. Memperhatikan usia yang baik untuk menghafal.

Usia yang baik untuk menghafal kira-kira dari umur 5 tahun sampai 25 tahun. Wallahu alam dalam batasan usia tersebut. Namun yang jelas menghafal di usia muda adalah lebih mudah dan lebih baik daripada menghafal di usia tua.

Pepatah mengatakan: Menghafal di waktu kecil seperti mengukir di atas batu, menghafal di waktu tua seperti mengukir di atas air.


HAL-HAL YANG DAPAT MENGHALANGI HAFALAN

Setelah kita mengetahui beberapa kaidah dasar untuk menghafal Al-Quran maka sudah sepantasnya bagi kita untuk mengetahui beberapa hal yang menghalangi dan menyulitkan hafalan agar kita dapat waspada dari penghalang-penghalang tersebut.

Di antaranya:

1. Banyaknya dosa dan maksiat.

Sesungguhnya dosa dan maksiat akan melupakan hamba terhadap Al-Quran dan terhadap dirinya sendiri. Hatinya akan buta dari dzikrullah.

2. Tidak adanya upaya untuk menjaga hafalan dan mengulangnya secara terus-menerus. Tidak mau memperdengarkan (meminta orang lain untuk menyimak) dari apa-apa yang dihafal dari Al-Quran kepada orang lain.

3. Perhatian yang berlebihan terhadap urusan dunia yang menjadikan hatinya tergantung dengannya dan selanjutnya tidak mampu untuk menghafal dengan mudah.

4. Berambisi menghafal ayat-ayat yang banyak dalam waktu yang singkat dan pindah ke hafalan lain sebelum kokohnya hafalan yang lama.

Kita mohon pada Allah Subhanahu wa Ta`ala semoga Dia mengkaruniakan dan memudahkan kita untuk menghafal kitab-Nya, mengamalkannya serta dapat membacanya di tengah malam dan di tepi siang. Wallahu alam bishawwab

Info:
Mau Domain gratis,klik disini
atau banner dibawah ini
CO.CC:Free Domain