Cloud Hosting Indonesia
Showing posts with label artikel muslim. Show all posts
Showing posts with label artikel muslim. Show all posts

Cara Mudah Pesan Tiket Kereta Api

Cara Mudah Pesan Tiket Kereta Api

Pesan tiket Kereta Api kini sudah lebih mudah dilakukan, dengan sistem pesan dan booking tiket Kereta Api online banyak kelebihan yang bisa didapatkan, minimal ada 7 kelebihan yang bisa dinikmati ketika kita memesan tiket Kereta Api secara online ( yang disediakan oleh www.tiketkai.com ), diantaranya :

1. Tidak perlu antre tiket di stasiun
Kini Anda tidak perlu lagi mengantre di stasiun untuk mendapatkan tiket kereta, Anda dapat melakukan reservasi tiket kereta api dari rumah / kantor tanpa harus mengantri.

2. Reservasi dapat anda lakukan dimana pun
Di mana pun Anda berada meski sedang di luar rumah / kantor, cukup dengan laptop / notebook yang terhubung internet, Anda tetap dapat melakukan reservasi tiket kereta secara nyaman.

3. Reservasi & Pembayaran secara realtime online
Kenyamanan lebih untuk sistem reservasi & pembayaran yang dilakukan secara realtime online dan otomatis, di dukung jaringan bank & outlet pembayaran yang tersebar luas, bebas dari keharusan melakukan konfirmasi secara manual.

4. Dapat memilih tempat duduk sendiri
Dengan dukungan sistem reservasi yang modern, Anda dapat memilih tempat duduk yang Anda sukai, baik bepergian sendiri maupun bersama keluarga / teman Anda.

5. Hemat waktu dan biaya
Pendaftaran pelanggan TIKETKAI.com adalah GRATIS 100% tanpa dipungut biaya apa pun ! Harga tiket juga sama dengan harga tiket pemesanan di stasiun dengan biaya admin yang relatif murah sehingga selain hemat waktu Anda juga akan menghemat biaya.

6. Tersedia tiket kereta api untuk semua jurusan
TIKETKAI.com memberikan layanan reservasi tiket kereta api semua jurusan untuk kelas Bisnis, Executive dan Ekonomi AC.

7. Layanan reservasi H-90
Reservasi tiket dapat dilaksanakan pada hari H-90 sehingga Anda dapat merencanakan perjalanan Anda dengan lebih baik tanpa khawatir kehabisan tiket kereta api.

Demikian tadi 7 (Tujuh) Kemudahan Anda memesan atau booking tiket Kereta Api menggunakan/melalui TiketKAI.Com, semoga informasi tentang Cara Mudah Pesan Tiket Kereta Api secara online ini bermanfaat untuk sahabat-sahabat semua yang senantiasa menggunakan jasa Kereta Api ketika akan melaksanakan pulang kampung atau mudik ‘Idul Fitri nanti,yang insyaAlloh kurang lebih sekitar 40 hari kedepan kita sudah memasuki bulan Ramadhan, insyaAlloh.

Selengkapnya tentang reservasi tiket Kereta Api ini bisa sahabat lihat langsung disini.

Cara Mudah Pesan Tiket Kereta Api

Wassalam
Ali HIdayah



Kajian Hadits Doa Memasuki Bulan Rajab

Sahabat barangkali sudah sering mendengar,menyimak, dan membaca Doa Memasuki Bulan Rajab. Namun pernahkah sahabat penasaran tentang derajat dari hadits tentang Doa Memasuki Bulan Rajab ini. Nah sekarang mari kita ikuti sedikit penjelasan tentang kajian hadits Doa Memasuki Bulan Rajab. Semoga menambah wawasan ilmu kita semua, aamiin.

Doa Memasuki Bulan Rajab

assalamu’alaikum wr wb
semoga Alloh selalu merahmati ustadz dan para pejuang Islam dimana pun mereka berada. amin.
ustadz, kita memasuki bulan Rajab dan biasanya beredar dan banyak dibahas keutamaannya termasuk doa "Allohumma bariklana fi Rajaba wa Sya’ban wa balighna Ramadhan." namun, ada sebagian orang yang tidak setuju bahkan mencela hal itu karena beranggapan bahwa hadits itu dloif. sebenarnya bagaimana status hadits itu dan bagaimana hukum melaksnakannya.
jazakallohu khoiron katsir.
wassalamu’alaikum wr wb
Waalaikumussalam Wr Wb

Saudara Syarifin yang dirahmati Allah swt
Didalam hadits yang diriwayatkan dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah saw apabila memasuki bulan rajab bersabda,”Allahumma Barik Lana Fii Rajab wa Sya’ban wa Ballighnaa Ramadhan—Wahai Allah berkahilah kami di bulan rajab dan sya’ban serta sampaikanlah kami ke bulan ramadhan.” Didalam sebuah riwayat,”Wa Barik Lana Ramadhan.” (Dikeluarkan oleh Abdullah bin Ahmad didalam “Zawaidul Musnad” (236); al Bazzar didalam “Musnad”-nya , sebagaimana di dalam “Kasyfil Astar” (616), Ibnus Sunni didalam “Amalul Yaum wal Lailah” (658), Thabrani didalam “al Ausath” (3939), didalam “ad Du’a” (911), Abu Nu’aim didalam “al Hulyah” (6/269), al Baihaqi didalam “asy Syu’ab” (3534), didalam kitab “Fadhailul Auqat” (14), al Khatib al Baghdadi didalam “al Muwaddhih” (2/473), Ibnu Asakir didalam “Tarikh”-nya (40/57) dari jalan Zaidah bin Abir Roqod dari Ziyad an Numairiy dari Anas.

Sanad hadits ini dhoif (lemah) :
Zaidah bin Abir Roqod : Buhkori dan Nasai mengatakan bahwa haditsnya munkar. Abu Daud mengatakan,”Aku tidak mengetahui beritanya.” Abu Hatim mengatakan bahwa hadits dari Ziyad an Numairiy dari Anas hadits yang marfu munkar, dan kami tidak mengetahui darinya (Anas) atau dari Ziyad. Adz Zahabi mengatakan bahwa ia dhoif. Al Hafizh Ibnu Hajar mengatakan bahwa haditsnya munkar (lihat : “at Tarikhul Kabir” (3/433), “al Jarh” (3/613), “al Majruhin” (1/308), “al Mizan” (2/65), “at Tahdzib” (3/305), “at Taqrib” (1/256).

Tentang Ziyad bin Abdullah an Numairy al Bashriy : Ibnu Ma’in mengatakan,”Tidak ada masalah”. Abu Daud melemahkannya. Abu Hatim mengatakan,”Haditsnya ditulis namun tidak dipakai sebagai hujjah (dalil).” Ibnu Hibban didalam ats Tsiqot mengatakan bahwa ia salah, kemudian dia menyebutkannya di “al Majruhin” bahwa hadits yang diriwayatkan dari Anas adalah munkar dan tidak menyerupai seperti sebuah hadits yang bisa dipercaya dan tidak boleh dipakai sebagai hujjah (dalil). “Adz Dzahabi” mengatakan bahwa dia lemah. Al Hafizh Ibnu Hajar mengatakan bahwa dia lemah. (lihat : “Tarikh” Ibnu Ma’in (2/179), “al Jarh” (3/536), “al Kamil” (3/1044), “al Mizan “(2/65). “At Tahdzib” (3/378)
Zaidah bin Abir Roqod sendiri yang meriwayatkan hadits ini dari Ziyad an Numairiy. Thabrani mengatakan didalam al Ausath,”Hadits ini tidak diriwayatkan dari Rasulullah saw kecuali dengan sanad seperti ini, di sini hanya Zaidah bin Abir Roqod sendiri.”

Al Baihaqi mengatakan,”Didalam hadits ini An Numairy sendiri dan dari dirinya Zaidah bin Abir Roqod. Bukhori mengatakan bahwa Zaidah bin Abir Roqod dari Ziyad an Nuamiry munkar haditsnya.”
Lebih dari satu ulama yang menyatakan kelemahan sanad hadits ini, diantaranya : Imam Nawawi didalam “al Adzkar” (547), Ibnu Rajab didalam “Lathoiful Ma’arif” (143), al Haitsami didalam ‘al Mujma’” (2/165), adz Dzahabi didalam “Al Mizan” (2/65), Ibnu Hajar didalam “Tabyinul ‘Ajib” (38). (Fatawa Wastisyaarotul Islamil Yaum juz I hal 461)

Dari penjelasan diatas tampak bahwa hadits tersebut terkategorikan lemah (dhoif) namun isi didalamnya adalah anjuran agar setiap mukmin senantiasa memperhatikan waktu-waktu dan usianya untuk tetap berada didalam kebaikan serta merindukan untuk bertemu dengan bulan mulia, ramadhan. Tentunya ini amerupakans sesuatu yang baik.

Dan kandungan hadits tersebut tidaklah bertentangan dengan apa yang dilakukan oleh para ulama salaf yang senatiasa memberikan perhatian kepada bulan ramadhan sepanjang tahunnya. Setengah tahun sebelum kedatangan ramadhan mereka senantiasa berdoa kepada Allah agar dipertemukan dengan bulan mulia tersebut dan setengah tahun setelahnya berdoa agar berbagai ibadah mereka di bulan mulia itu diterima oleh-Nya.

Al Hafizh Ibnu Rajab mengatakan,”Telah diriwayatkan dari Abu Ismail al Anshariy yang mengatakan bahwa tidak ada dalil yang shahih terhadap keutamaan bulan rajab selain hadits ini. Pernyataannya ini perlu dikaji karena sesungguhnya didalam sanad hadits ini terdapat kelemahan.”
Hadits itu merupakan dalil terhadap anjuran berdoa agar tetap berada didalam waktu-waktu utama untuk melakukan berbagai amal shaleh didalamnya. Sesungguhnya bagi seorang mukmin tidaklah bertambah usianya kecuali didalam kebaikan dan sebaik-baik manusia adalah orang yang panjang usianya dan baik amalnya. Para ulama salaf menginginkan kematian mereka diikuti dengan amal shaleh, diantaranya puasa ramadhan atau kembali menunaikan ibadah haji. Terdapat ungkapan,”Siapa yang mati seperti itu maka dia akan mendapatkan ampunan.” (Lathoiful Ma’arif 1/130)

Dengan demikian—meskipun hadits tersebut dhoif—diperbolehkan bagi seorang muslim berdoa dengan hadits tersebut ketika memasuki bulan rajab. Sebagaimana perkataan para ulama bahwa diperbolehkan mengamalkan hadits dhoif didalam keutamaan amal dengan syarat bahwa hadits itu tidak diriwayatkan oleh seorang pendusta, kejam dan kasar yang menjadikan kelemahannya sangat berat dan hadits itu juga tidak berkaitan dengan sifat-sifat Allah, tidak berhubungan dengan permasalahan-permasalahan akidah, atau hukum-hukum syariah berupa halal, haram dan sejenisnya.
Wallahu A’lam.

Sumber : www.eramuslim.com (ustadz menjawab)



Subhanalloh,taujih Syaikh Saad Al-Ghomidi di Acara Wisuda Akbar Indonesia Menghafal Qur'an ke 4


Subhanalloh,Ya itulah kata yang terucap ketika membaca sebuah judul berita online (Hidayatullah.com)tentang kedatangan seorang Imam Dua Masjidil Haram Makkah-Madinah, Arab Saudi, Syaikh Saad bin Sa’id Al-Ghamidi diacara yang diadakan oleh Ust.Yusuf Mansur bersama PPPA Daarul Qur'annya, di Stadion Gelora Bung Karno atau Senayan, Jakarta pada hari Sabtu tanggal 30 Maret 2013.

Beberapa taujih yang diucapakan beliau bagi para penghafal Al-Qur'an yang hadir diacara itu adalah,
"Antum semua, kita semua, berada dalam nikmat yang besar sekali. Jika Allah tetapkan, jika Allah berikan hidayah, hidup bersama al-Qur’an, maka itulah sebenarnya sebesar-besarnya nikmat,"
“Yang lain sibuk dengan hartanya, sibuk dengan perniagaannya, sibuk dengan perbuatan dosanya bahkan, tapi kita semua di sini, antum semua di sini, menyibukkan diri dengan al-Qur’an,”
“Sampai ketemu fil jannah (di syurga. Red), insya Allah!” ujarnya dengan campuran bahasa Indonesia dan bahasa Arab pada akhir sambutannya, yang diaminkan para hadirin.

Demikian beberapa kalimat yang dimuat Hidayatullah.com dalam berita tentang kehadiran Syaikh Saad Al-Ghomidi di Acara Wisuda Akbar Indonesia Menghafal Qur'an 4 di Stadion Gelora Bung Karno , Jakarta. Semoga dapat menambah semangat kita dalam ikhtiar dan perjuangannya menghafal Al-Qur'an, InsyaAlloh.

Ingin membaca berita selengkapnya? berikut saya kutip dari Hidayatullah.com :

Imam Masjidil Haramain: Amalkan Al-Qur’an, Kita Jumpa di Syurga

Ahad, 31 Maret 2013

Hidayatullah.com- Acara Wisuda Akbar Indonesia Menghafal Qur’an (IMQ) 4 gelaran Pondok Program Pembibitan Penghafal Al-Qur’an (PPPA) Yayasan Daarul Qur’an dihadiri Imam Dua Masjidil Haram Makkah-Madinah, Arab Saudi Syaikh Saad bin Sa’id Al-Ghamidi. Dalam penyampaiannya pada acara tersebut, Saad Al-Ghamidi menghimbau para hadirin agar mengamalkan al-Qur’an. Dengan begitu, dia berharap bisa berjumpa kembali dengan umat Islam di Syurga kelak.

“Setelah kita mempelajari al-Qur’an, menghafalkan al-Qur’an, dan kemudian melaksanakannya, kemudian keluar buahnya, yakni adalah akhlak,” pesannya dari atas panggung acara wisuda, Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, Sabtu (30/3/2013).

Kepada para penghafal al-Qur’an di Indonesia khususnya, Syaikh kelahiran Damman, Arab Saudi, 19 Mei 1967 ini juga menghimbau agar tak hanya menghafalkannya semata. Pelantun murottal (lantunan bacaan indah) al-Qur’an yang sudah populer bagi pecinta murottal di Indonesia ini pun mengajak umat Islam untuk menyibukkan diri dengan kitab suci.

“Antum semua, kita semua, berada dalam nikmat yang besar sekali. Jika Allah tetapkan, jika Allah berikan hidayah, hidup bersama al-Qur’an, maka itulah sebenarnya sebesar-besarnya nikmat,” ujar Saad Al-Ghamidi seperti diterjemahkan Ustadz Yusuf Mansur di depan puluhan ribu hadirin yang memadati GBK.

“Yang lain sibuk dengan hartanya, sibuk dengan perniagaannya, sibuk dengan perbuatan dosanya bahkan, tapi kita semua di sini, antum semua di sini, menyibukkan diri dengan al-Qur’an,” lanjutnya.

Pada kesempatan tersebut, Saad Al-Ghamidi mengucapkan rasa terima kasihnya kepada segenap masyarakat Indonesia. Mulai dari ibu-ibu, bapak-bapak, perempuan, laki-laki sampai yang anak kecil. Dia pun mengaku belum pernah melihat negeri yang sebagus Indonesia.

“Sampai ketemu fil jannah (di syurga. Red), insya Allah!” ujarnya dengan campuran bahasa Indonesia dan bahasa Arab pada akhir sambutannya, yang diaminkan para hadirin.

Selain Saad Al-Ghamidi, syaikh-syaikh lain juga hadir dalam acara yang berlangsung sejak pagi hingga jelang adzan zhuhur ini. Di antara mereka Direktur Lembaga Daarul Qur’an wal Sunnah Gaza, Palestina Syaikh Abdul Jamal Yusuf, Imam Besar Masjid Al-Amin Beirut, Lebanon DR Amin Kurdi, Kementerian Agama dan Wakaf Qatar Syaikh Thoriq, Presiden Organisasi Tahsin Qur’an Internasional DR Abdullah bin Ali Bashfar (Arab Saudi), dan DR Kholid (Lebanon).

IMQ 4 diramaikan puluhan ribu peserta dari berbagai daerah se-Indonesia. Di awal-awal acara, para peserta melakukan parade dalam kafilah-kafilah sesuai provinsi masing-masing. Para kafilah berkeliling stadion, memakerkan penampilan mereka kepada para hadirin dan tetamu. Usai parade, sejumlah syaikh menyampaikan tausyiahnya di depan peserta.

Sebelumnya, Saad Al-Ghamidi menjadi imam shalat Jumat di Masjid At-Taqwa, Jalan Sriwijaya Raya, Kebayoran Baru, Jakarta (29/3/2013).*

Sumber : Hidayatullah.com

Al-Qur'an Terjemahan Per Kata


Al-Qur'an Terjemahan Per Kata


Berinteraksi dengan Al-Qur'an adalah aktifitas yang memiliki manfaat luar biasa, baik untuk manfaat untuk kehidupan dunia juga manfaat untuk kehidupan kelak diakhirat, insyaAlloh. Dan akan lebih maksimal lagi apabila aktifitas berinteraksi dengan Al-Qur'an didukung dengan Mushaf Al-Qur'an yang juga memudahkan kita untuk memahami isi kandungan dari Al-Qur'an yang kita baca.

Dan sahabat, kini Pena Hidayah memperkenalkan sebuah Mushaf Al-Qur'an Terjemahan Perkata yang akan lebih memudahkan aktifitas bertilawah dan menghafal serta juga memahami Asbabunnuzul (kisah sebab turunnya ayat). Juga dilengkapi dengan ilmu tajwid singkat namun mudah dimengerti.Berikut selengkapnya fitur dari Al-Qur'an Terjemahan Perkata Al-Hidayah :

Al-Qur'an Terjemah Per Kata Al-Hidayah
Nama Mushaf : Al-Quran Tafsir Per Kata + Tajwid Kode Angka
Penerbit Mushaf : Kalim
Jenis Mushaf : Alquran Terjemah dan Tajwid
Ukuran Mushaf : 15 x 20.5 cm (sebesar buku tulis)
Berat Mushaf : lk. 0.55 kg
Cover Mushaf : Hard cover
Desain Mushaf : Tanpa resleting, halaman sistem pojok, kertas agak krem
Fitur Mushaf : Fitur Mushaf ini antara lain :

*Dilengkapi Tajwid kode Angka yang berdasarkan penelitian lebih aplikatif dibandingkan kode warna
*Dilengkapi Asbabunnuzul (kisah sebab turunnya ayat)
*Dilengkapi QMS (Quran Short Massage) atau pesan singkat al-Quran
*Dilengkapi dengan indeks ayat yang memudahkan anda untuk mencari ayat berdesarkan tema-tema atau kata kunci tertentu.
*Dilengkapi dengan tafsir singkat yang diambil dari Tafsir al-Munir karya Syaikh al-Bantani
*Dilengkapi dengan indeks juz di pinggir halaman yang memudahkan kita untuk mencari halaman awal juz.
*Dilengkapi materi tentang metode menghafal al-Quran
*Menggunakan hard cover yang artistik dan terkesan antik
*Kertas yang dipakai adalah kertas yang halus (sedikit licin), tipis namun kuat. Jika anda biasa menggunakan al-Quran dari Timur *Tengah, anda pasti mengenal jenis kertas ini.
*Menggunakan khat (jenis kaligrafi) naskh yang indah (seperti mushaf Al-Quran Timur Tengah)
*Menggunakan sistem pojok (setiap ayat habis di akhir halaman, tidak bersambung ke sebelahnya) yang sangat membantu dalam menghafal al-Quran.
*Dilengkapi dengan ilmu tajwid singkat namun mudah dimengerti di halaman-halaman terakhir mushaf.
*Lengkap 30 Juz hanya dalam satu buku.

Warna Cover Mushaf: Merah Maron
Harga Mushaf : Rp 58.000,-
Tampilan Al-Quran Terjemahan Perkata
Sahabat berminat memiliki Mushaf Al-Qur'an Terjemahan Per Kata Al-Hidayah ini silahkan kontak ke :
ali hidayah : 085795553221
email : alihidayah@gmail.com
http://facebook.com/alihidayah



Berbagi Bagaimana Cara Rosululloh Minum



Alhamdulillah,pagi ini sambil santai menikmati libur Di Ahad pagi 25 Sya'ban 1433, saya menyelasaikan posting sebuah artikel lagi di penamuslim.com. InsyaAlloh semoga niat berbagi ilmu-ilmu sederhana ini menjadi ladang 'amal yang bisa mengalirkan pahala kebaikan untuk dunia akhirat kita semua. Aamiin.

Artikel yang saya tulis pagi ini dan sudah di publish di www.penamuslim.com berjudul " 9 tuntunan minum Rasulullah ", barangkali untuk sahabat-sahabat yang sudah banyak tahu tentang hal ini sekedar pengingat kembali saja, dan bagi sahabat yang lain semoga ini bisa menjadi jalan ilmu untuk lebih bersemangat lagi dalam mentauladani setiap sisi kehidupan yang Rosululloh Saw contohkan.

Sahabat-sahabat bisa membaca artikel tersebut elengkapnya langsung disini : 9 Tuntunan Minum Rasulullah

Semoga bermanfaat.

Ali Hidayah

Tidur Menurut Tuntunan Rasulullah

Sahabat,tidur adalah bagian tanda kekuasaan Alloh,sebagaimana difirmankan dalam Al-Quran :
"Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu diwaktu malam dan
siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sesung-
guhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda bagi kaum yang
mendengarkan".(QS. Ar-Ruum: 23)
Dan juga dalam firmanNya yang lain :
"Dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat".(QS. An-Naba': 9).
Sementara Imam Ibnu Katsir berkata:
"Yaitu termasuk tanda-tanda kekuasaan-Nya Allah menjadikan sifat tidur
bagi kalian diwaktu malam dan siang, dengan tidur, ketenangan dan rasa
lapang dapat tercapai dan rasa lelah serta kepenatan dapat hilang".(Tafsir Ibrur Katsir 3/402.)

Lebih lengkapnya tentang adab tidur menurut tuntunan Rasululloh Muhammad saw adalah:
1. Anjuran Qoyluulah
Berkata Ibnu Atsir: "Qoyluulah adalah istirahat di pertengahan siang walaupun tidak
tidur".(Nihayah Fi Ghoribil Hadits 4/133)
Berdasarkan hadits:
Dari Sahl Bin Sa'd dia berkata: "Tdaklah kami qoyluulah dan makan siang
kecuali setelah shalat jum'at".(HR. Bukhari 939 dan Muslim 859)
Juga Rasulullah bersabda:
"Qoyluulah kalian sesungguhnya syaithon tidak qoyluulah"(HR. Abu Nu'aim dalam At-Thib: 12/1, Thabrani dalam Al-Ausath: 2725, dihasankan oleh AlAlbani
dalam As-Shahihah: 1647)
Al-Ha zh Ibnu Hajar berkata:
"Hadits diatas menunjukkan bahwa qoyluulah termasuk kebiasaan para sa-
habat Nabi setiap harinya".(Fatliul Bari: 11/ 83)

2. Tidur di awal malam
Rasulullah adalah teladan bagi setiap muslim, maka barang siapa yang memperhatikan
tidurnya, niscaya dia akan mendapati bahwa tidumya beliau paling sempurna dan paling
bermanfaat bagi tubuh. Beliau tidur diawal malam dan bangun diawal sepertiga malam.
Sahabat mulia Ibnu Abbas pernah bertutur:
"Suatu ketika aku pernah bermalam dirumah bibiku Muimunah untuk meli-
hat bagaimana shalatnya Rusulullah, beliau berbincang sejenak bersama
istrinya, kemudian tidur".(HR. Muslim: 763)

3. Dibencinya tidur sebelum lsya’ dan ngobrol setelahnya.
Berdasarkan hadits:
Dari Abu Barzah bahwasanya Rasulullah membenci tidur sebelum isya' dan
bercakap-cakap setelahrtya.(HR. Bukhari 568 dan Muslim: 647)
Al-Ha fizh lbnu Hajar berkata:
"Dibencinya tidur sebelum Isya' karena dapat melalaikan pelakunya dari
shalat isya' hingga keluar waktunya, adapun bercakapcakap setelahnya yang
tidak ada manfaatnya-pent, dapat meyebabkan tidur hingga shalat shubuh
dan luput dari shalat malam".(Fathul Bari 1/278)
Kemudian Al-Ha zh menegaskan bahwa larangan bercakap-cakap setetah Isya' dikhususkan
pada percakapan yang tidak ada manfaat dan kebaikan didalamnya.(Fathul Bari 1/278)
Adapun percakapan yang bermanfaat maka tidaklah termasuk dalam larangan ini,
sebagaimana diterangkan dalam sebuah riwayat bahwasanya Nabi bersama Abu Bakar
pernah bercakap-cakap hingga larut malam karena urusan kaum muslimin.(HR. Tirmidzi 169, Ahmad 1115, dishahihkan oleh AI-Albani dalam As-Shahihah, 2781)

4. Menutup pintu, mematikan api dan lampu Berdasarkan hadits:
Dari Jabir Bin Abdullah bahwasanya Rasulullah bersabda:
"Matikanlah lampu-lampu diwaktu malam jika kalian hendak tidur, dan tu-
tuplah pintu-pintu, bejana serta makanan dan minuman kalian.(HR. Bukhari 6296 dan Muslim 2012)
Juga berdasarkan hadits:
Dari Ibnu Umar bahwasanya Rasulullah bersabda: "Janganlah kalian meningalkan
api yang menyala ketika kalian tidur".(HR. Bukhari 6293)
Imam Al-Qurthubi berkata:
"Berdasarkan hadits ini apabila seseorang tidur sendirian sedangkan api
masih menyala di dalam rumahnya hendaklah ia mematikan terlebih dahu-
lu sebelum tidur, demikian pula apabila di dalam rumah terdapat beberapa
orang hendaklah orang yang terakhir yang melakukannya, maka barang siapa
yang meremehkan hal ini sungguh dia telah menyelisihi sunnah!".(Fathul Bari 11/103)
Ibnu Daqiq Al-`Ied berkata:
"Perintah menutup pinto sebelum tidur, di dalamnya terdapat kebaikan
duniawi dan ukhrowi yaitu menjaga diri dan harta dari orang-orang yang
hendak berbuat jahat, terlebih lagi dari syaithon".(Fathul Bari 11/104)
Perhatian: Perintah mematikan api dan lampu sebelum tidur merupakan tindakan pre-
ventif sebelum terjadt kebakaran, apabila aman dan kebakaran -seperti keadaan lampu-
lampu masa kini-Pent maka tidaklah mengapa menghidupkannya.(Lihat Syarah Shahih Muslim 13/163)

5. Berwudhu
Berdasarkan hadits:
Dari Baro' Bin 'Azib bahwasanya Rasulullah bersabda: "Apabila kalian
hendak mendatangi tempat tidur, maka berwudhulah seperti wudhu kalian
untuk shalat".(HR. Bukhari 247 dan Muslim 2710)
Imam Nawawi berkata:
"Hadits ini berisi anjuran berwudhu ketika hendak tidur, apabila seseorang
telah mempunyai wudhu maka hal itu telah mencukupinya, karena maksud
dari itu semua adalah tidur dalam keadaan suci khawatir maut menjemput-
nya seketika itu, maksud yang lain dengan berwudhu dapat menjauhkan diri
dari gangguan syaithon dan perasaan takut ketika tidur".(Syarah Shahih Muslim 17/197)

6. Mengebuti tempat tidur
Berdasarkan hadits:
Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah bersabda: "Apabila salah se-
orang diantara kalian hendak tidur maka kebutilah tempat tidurnya dengan
ujung sarungnya, karena sesungguhnya dia tidak tahu apa yang akan menim-
pa padanya".(HR. Bukhari 6320 dan Muslim 2714)
Faidah hadits:
1. Sunnahnya mengebuti tempat tidur sebelum tidur.(Syarah Shahih Muslim 18/201)
2. Hendaklah mengebutinya tiga kali.(Fathul Bari 1 I/ /52)
3. Membaca 'Bismillah' ketika mengebutinya sebagaimana hadits riwayat Muslim no.
2714.
4. Bagi orang yang bangun dari tempat tidurnya kcmudian kembali lagi, maka dian-
jurkan untuk mengebutinya kembali.(sebagaimana hadits riwayat Tirmidzi. 3410, dishahihkan oleh AI-Albani dalam; Kalim Thoyyib:3410)
7. Larangan tidur satu selimut Berdasarkan hadits:
Dari Abu Said Al-Khudri dari bapaknya bahwasanya Rasulullah bersabda:
"Janganlah pria melihat aurat pria yang lain dan janganlah seorang wanita
melihat aurat wanita yang lain, dan janganlah pria berkumpul dengan pria
lain dalam satu selimut, dan janganlah wanita berkumpul dengan wanita
lain dalam satu selimut".(HR. Muslim 339 dan Tirmidzi 2793)

8. Berbaring Kesisi Kanan
Imam Ibnul Qoyyim berkata:
"Adalah Nabi tidur dengan berbaring kekanan dan beliau meletakkan tan-
gannya yang kanan dibawah pipinya yang kanan".(Zaadul Ma'ad 1/150)
Rasulullah bersabda:
Apabila kalian hendak mendatangi tempat tidur, maka berwudhulah seperti
wudhu kalian untuk shalat kemudian berbaringlah kesisi kanan!(HR. Bukhari 247 dan Muslim 2710)
Sahabat Mulia Hudzaifah berkata:
"Adalah Nabi apablla tidur beliau meletakkan tangannya di bawah pipinya".
(HR. Bukhari: 6314, Ahmad 3/5, Abu Dawud: 5045)
Imam Ibnul Jauzy berkata:
"Keadaan tidur seperti ini sebagaimana ditegaskan oleh pakar kedokteran
merupakan keadaan yang paling baik bagi tubuh".(Farhul Bari 11/132)

9. Membaca Ayat AI-Qur’an
Dianjurkan bagi setiap orang yang hendak tidur untuk membaca ayat-ayat AI-Qur'an
terlebih dahulu, diantaranya:
1. Membaca Ayat kursi, berdasarkan hadits tentang kisah Abu Hurairah yang diajari
oleh syaithon ayat kursi kemudian dia berkata:
"Jika engkau membacanya, maka Allah senanriasa akan menjagamu dan
syaithon tidak akan mendekatimu hingga pagi."(HR. Bukhari 2311)
2. Membaca surat Al-lkhlas, AI-Falaq, An-Naas, berdasarkan hadits A'isyah dia
berkata:
"Adalah Rasulullah apabila hendak tidur beliau mengumpulkan kedua
telapak tangannya lalu meniupnya seraya membaca surat Al-lkhlas, Al-
Falaq, An-Naas, kemudian beliau mengusapkan kedua telapak tangan-
nya kebagian tubuh yang bisa diusap, dirnulai dari kepala, wajah dan
bagian tubuh lainnya sebanyak tiga kali ".(HR. Bukhari 5017, Abu Dawud 5056 dan Tirmidzi 3406)
3. Membaca Dua ayat terakhir dari surat Al-Baqarah, berdasarkan hadits:
Dari Abu Mas'ud Al Badriyyi bahwasanya Rasulullah bersabda: "Dua
ayat terakhir dari surat Al-Baqarah barang siapa yang membacanya di-
waktu malam maka akan mencukupinya".(HR. Bukhari 4008 dan Muslim 807)

10. Membaca Do’a
Banyak sekali do'a sebelum tidur yang telah diajarkan Nabi dtantaranya:
"Yaa Allah dengan menyebut nama-Mu aku mati dan hidup".(Bukhari 6312, Abu Dawud 5049, Tirmidzi 3417 dan Ibnu Majah 3880)
"Yaa Allah... aku berserah diri kepada-Mu, aku serahkan segala urusanku
kepada-Mu, aku sandarkan punggungku kepada-Mu karena mengharap dan
takut kepada-Mu, tidak ada tempat bersandar dan tempat menyelamatkan
kecuali kepada-Mu, Yaa Allah... aku beriman kepada kitabMu yang telah
engkau turunkan dan kepada NabiMu yang telah engkau utus", maka ji-
ka engkau meninggal pada malam harinya sungguh engkau meniggal dalam
keadaan throh dan jadikanlah do'a tersebut akhir yang engkau ucapkan.(Bukhari 247 dan Muslim 2710)

11. Apa yang harus dilakukan jika bermimpi?
Dari Abdullah Bin Abu Qotadah bahwasanya Rasulullah bersabda:
"Mimpi yang baik adalah dari Allah, sedamgkam mimpi yang buruk dari
syaithon, maka apabila salah seoratg diantara kalian mimpi buruk hendak-
lah ia meludah kearah kiri dan mohonlah perlindumgan kepada Allah dari
kejelekannya, sesungguhnya hal itu tidak akan memadhorotinya".(HR. Bukhari 3292 dan Muslim 2261)
Faidah hadits:
1. Mimpi ada dua macam: baik dan buruk, mimpi yang baik adalah dari Allah
sedangkan mimpi yang buruk dari syaithon.(Syarah Shahih Muslim 15/420)
2. Apabila bermimpi baik hendaklah ia memuji Allah dan menceritakannya kepada
orang yang menyukai.(Fathul Bari 12/463)
3. Sebalknya apabi Ia bermimpi burns maka hendaklah in memohon perlindungan
kepada Allah, kemudian meludah kearah kiri sebanyak tiga kali, bepindah tempat,
shalat dua rakaat dan janganlah ia menceritakan kepada seorangpun.(Lihat Fathul Bari I2/463, Syarah Shahih Muslim 15/421)

12. Dibencinya tidur telungkup Berdasarkan hadits:
Dari Tikhfah Al-Ghifari dia berkata:
Suatu ketika tatkala aku tidur didalam mesjid, tiba-tiba ada seorang yang
menghampiriku, sedangkan aku dalam keadaan tidur terlungkup, lalu dia
membangunkanku dengan kakinya seraya berkala: Bangunlah! Ini adalah
bentuk tidur yang dibenci Allah, maka akupum mengangkat kepalaku terny-
ata beliau adalah Nabi.(HR. Bukhari dalam Adab Mufrod 1187, Tirmidzi 2768, Ibnu Majah 3723, dishahihkan oleh Al-Albani)
Berkata Syaroful Haq 'Azhim Abadi:
"Berdasarkan hadits inI, bahwa tidur telungkup diatas perut adalah dilarang,
dan itu adalah bentuk tidurnya syaithon".('Aunul Ma'bud 13/261)

13. Dibencinya tidur diatas rumah tanpa penutup
Berdasarkan hadits:
Dari Ali Bin Syaiban bahwasanya Rasulullah: bersabda: Barang siapa
yang tidur diatas rumah tanpa penutup/penghalang maka sungguh telah
terlepas darinya penjagaan".(HR. Bukhari dalam Adab Mufrod 1192, Abu Dawud 5041. Ahmad 5/79, dishahihkan oleh Al-Albani
dalam As-Shahihah 828. lihat pula Shahih adab Mufrod 908)

14. Do’a ketika bangun tidur
Ketika bangun dari tidur hendaklah kita berdo'a:
"Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setetah sebelumnya
mematikan kami dan hanya kepadaNya kami akan dibangkitkan ".(HR. Bukhari 6312, Abu Dawud 5049, Tirmidzi 3417, Ibnu Majah 3880)

Demikianlah pembahasan kita kali ini, akhirmya kita memohon kepada Allah tau k dan
hidayah-Nya agar tetap istiqomah dialas jalan-Nya. Amiin. Wallahu A'lam,
(Tulisan Karya Abu Abdillah Al-Alsari)

Sahabat Anda
Ali Hidayah


Memahami Tanda Orang Yang Diterima Shalatnya

Setiap amal ibadah tentu tidak hanya memiliki dampak terhadap kebaikan akhirat saja akan tetapi tentu juga akan terasa dampaknya dalam kehidupan sehari-hari kita selama didunia.
Begitu juga halnya dengan shalat,walaupun tidak mutlak karena hanya Alloh Ta'ala yang mengetahui diterima tidaknya sholat kita,akan tetapi bolehlah kita sedikit memahami tanda-tanda orang yang diterima sholatnya dengan keterbatasan kita sebagai makhluk-Nya.
Berikut diantara lima tanda-tanda orang yang diterima shalatnya :

Pertama, dia yang merendahkan diri dengan shalatnya karena kebesaran Allah. Shalat yang diterima adalah shalat yang penuh kerendahan diri di hadapan kekuasaan dan kebesaran Allah SWT. Orang yang rendah diri akan mampu merasakan khusyu` dalam hatinya. Jiwanya sadar dan mengerti dengan siapa ia saat ini menghadap.

Karena itu, sebelum shalat, yang harus ditata terlebih dahulu adalah hati. Hati itu seperti pohon. Bila dahannya rindang, burung-burung pun senang hinggap di atasnya. Bila hati bercabang pikiran-pikiran dan nafsu pun senang bermain di dalamnya. Shalatlah shalat yang memutuskan perpisahan dari dunia. Allah tidak akan terasa bila urusan dunia menggelayut dalam hati.

Kedua, orang yang tidak menyombongkan diri kepada makhluk Allah. Rasa tawadhu` dengan sendirinya menghilangkan sikap angkuh dan sombong kepada sesama makhluk. Kekuasaan yang ada di genggamannya tidak menyebabkan dirinya lupa daratan lalu berbuat sewenang-wenang karena ia sadar bahwa kekuasan adalah amanat Allah.

Orang yang diterima shalatnya adalah orang yang tidak menyombongkan dirinya kepada siapa pun. Meski ia kuasa, pandai, dan kaya. Tidak termasuk orang yang diterima shalatnya kalau bertingkah sombong kepada sesamanya.

Ketiga, orang yang tidak mengulangi maksiat kepada Allah. Dalam hidup, sekali waktu kita pernah terjerembab dalam kubangan dosa. Mungkin di antara kita ada yang pernah memalsukan kwitansi jual-beli. Mungkin ada dari kita yang pernah menjadi tukang copet, koruptor, atau penjual kehormatan. Mungkin ada dari kita yang pernah berdusta, menggunjing, berbohong, menebar janji-janji `surga' kepada rakyat saat Pilkada yang tak ditepati. Kenanglah perbuatan masa lalu itu sebelum shalat, lalu lakukan shalat dengan hati taubat dan siap menghadap kepada-Nya.

Menangis dan mengemislah kepada Allah, memohon ampunan atas gulungan ombak dosa seraya berucap, “Astaghfirullah, astaghfirullah, astaghfirullah.” Usai shalat, jangan ulangi maksiat yang pernah kita lakukan.

Keempat, orang mengisi sebagian siangnya dengan berzikir kepada Allah. Waktu bagi orang mukmin, amatlah berharga. Manajemen waktu dilaksanakan dengan penuh kedisplinan. Sebagian detik-detiknya ia lalui dengan meladeni Allah, bersimpuh sujud, ingat dan tawakkal kepada-Nya.

Nabi yang merupakan sosok dengan keterjagaan dari segala dosa, baik yang telah lewat maupun akan datang, toh beliau tidak jumawah. Beliau beristighfar memohon ampunan kepada Allah tidak kurang 100 kali dalam sehari. Bagaimana dengan kita?

Kelima, orang yang menyayangi orang miskin, orang dalam perjalanan, wanita yang ditinggal suaminya, dan yang mengasihi orang yang ditimpa musibah. Shalat yang dilakukan membekas dalam kehidupan sebagai khalifah Allah yang saling cinta-mencintai, sayang-menyanyangi antara satu dengan lainnya. Ibadah sosial menjadi warna-warni bunga hidupnya yang senantiasa ia berikan kepada siapa saja untuk membahagiakan diri orang lain yang membutuhkan.

Bila kelima ciri orang yang diterima shalatnya ini telah terpenuhi, maka kata Allah:

“Cahayanya bagaikan cahaya matahari. Aku lindungi dia dengan kekuasaan-Ku. Aku perintahkan malaikat menjaganya. Aku jadikan cahaya dalam kegelapannya. Aku berikan ilmu dalam ketidaktahuannya. Perumpamannya dibandingkan dengan makhluk-Ku yang lain adalah seperti perumpamaan firdaus di surga.”

*)Penulis adalah Pengasuh Taman Baca Bismikallah, Malang

Sumber : www.hidayatullah.com


Keutamaan Menghafal Al-Quran


"Mengapa harus menghafalkan Al-Quran?",mungkin itulah sebaris pertanyaan bagi orang yang tidak atau belum mengetahui alasan ketika dijumpai olehnya beberapa bagian ummat Muslim yang sedang berjuang untuk menghafal Al-Quran.

Dan berikut jawaban dari pertanyaan yang tidak semestinya keluar dari benak/fikiran seorang muslim,karena sudah seharusnya Al-Quran itu berada didalam dada setiap umat Islam.

Fadhail Hifzhul Qur'an (Keutamaan Menghafal Al-Qur'an)

Banyak hadits Rasulullah saw yang mendorong untuk menghafal Al Qur'an atau membacanya di luar kepala, sehingga hati seorang individu muslim tidak kosong dari sesuatu bagian dari kitab Allah swt. Seperti dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, "Orang yang tidak mempunyai hafalan Al Qur'an sedikit pun adalah seperti rumah kumuh yang mau runtuh." (HR. Tirmidzi)

Berikut adalah Fadhail Hifzhul Qur'an (Keutamaan menghafal Qur'an) yang dijelaskan Allah dan Rasul-Nya, agar kita lebih terangsang dan bergairah dalam berinteraksi dengan Al Qur'an khususnya menghafal.

Fadhail Dunia

1. Hifzhul Qur'an merupakan nikmat rabbani yang datang dari Allah

Bahkan Allah membolehkan seseorang memiliki rasa iri terhadap para ahlul Qur'an,
"Tidak boleh seseorang berkeinginan kecuali dalam dua perkara, menginginkan seseorang yang diajarkan oleh Allah kepadanya Al Qur'an kemudian ia membacanya sepanjang malam dan siang, sehingga tetangganya mendengar bacaannya, kemudian ia berkata, 'Andaikan aku diberi sebagaimana si fulan diberi, sehingga aku dapat berbuat sebagaimana si fulan berbuat'" (HR. Bukhari)

Bahkan nikmat mampu menghafal Al Qur'an sama dengan nikmat kenabian, bedanya ia tidak mendapatkan wahyu,
"Barangsiapa yang membaca (hafal) Al Qur'an, maka sungguh dirinya telah menaiki derajat kenabian, hanya saja tidak diwahyukan kepadanya." (HR. Hakim)

2. Al Qur'an menjanjikan kebaikan, berkah, dan kenikmatan bagi penghafalnya

"Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al Qur'an dan mengajarkannya" (HR. Bukhari dan Muslim)

3. Seorang hafizh Al Qur'an adalah orang yang mendapatkan Tasyrif nabawi (penghargaan khusus dari Nabi SAW)

Di antara penghargaan yang pernah diberikan Nabi SAW kepada para sahabat penghafal Al Qur'an adalah perhatian yang khusus kepada para syuhada Uhud yang hafizh Al Qur'an. Rasul mendahulukan pemakamannya.

"Adalah nabi mengumpulkan di antara dua orang syuhada Uhud kemudian beliau bersabda, "Manakah di antara keduanya yang lebih banyak hafal Al Qur'an, ketika ditunjuk kepada salah satunya, maka beliau mendahulukan pemakamannya di liang lahat." (HR. Bukhari)

Pada kesempatan lain, Nabi SAW memberikan amanat pada para hafizh dengan mengangkatnya sebagai pemimpin delegasi.

Dari Abu Hurairah ia berkata, "Telah mengutus Rasulullah SAW sebuah delegasi yang banyak jumlahnya, kemudian Rasul mengetes hafalan mereka, kemudian satu per satu disuruh membaca apa yang sudah dihafal, maka sampailah pada Shahabi yang paling muda usianya, beliau bertanya, "Surat apa yang kau hafal? Ia menjawab,"Aku hafal surat ini.. surat ini.. dan surat Al Baqarah." Benarkah kamu hafal surat Al Baqarah?" Tanya Nabi lagi. Shahabi menjawab, "Benar." Nabi bersabda, "Berangkatlah kamu dan kamulah pemimpin delegasi." (HR. At-Turmudzi dan An-Nasa'i)

Kepada hafizh Al Qur'an, Rasul SAW menetapkan berhak menjadi imam shalat berjama'ah. Rasulullah SAW bersabda,
"Yang menjadi imam suatu kaum adalah yang paling banyak hafalannya." (HR. Muslim)

4. Hifzhul Qur'an merupakan ciri orang yang diberi ilmu

"Sebenarnya, Al Quran itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang zalim." (QS Al-Ankabuut 29:49)

5. Hafizh Qur'an adalah keluarga Allah yang berada di atas bumi

"Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga di antara manusia, para sahabat bertanya, "Siapakah mereka ya Rasulullah?" Rasul menjawab, "Para ahli Al Qur'an. Merekalah keluarga Allah dan pilihan-pilihan-Nya." (HR. Ahmad)

6. Menghormati seorang hafizh Al Qur'an berarti mengagungkan Allah

"Sesungguhnya termasuk mengagungkan Allah menghormati orang tua yang muslim, penghafal Al Qur'an yang tidak melampaui batas (di dalam mengamalkan dan memahaminya) dan tidak menjauhinya (enggan membaca dan mengamalkannya) dan Penguasa yang adil." (HR. Abu Daud)


Fadhail Akhirat

1. Al Qur'an akan menjadi penolong (syafa'at) bagi penghafal

Dari Abi Umamah ra. ia berkata, "Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Bacalah olehmu Al Qur'an, sesungguhnya ia akan menjadi pemberi syafa'at pada hari kiamat bagi para pembacanya (penghafalnya)."" (HR. Muslim)

2. Hifzhul Qur'an akan meninggikan derajat manusia di surga

Dari Abdillah bin Amr bin 'Ash dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Akan dikatakan kepada shahib Al Qur'an, "Bacalah dan naiklah serta tartilkan sebagaimana engkau dulu mentartilkan Al Qur'an di dunia, sesungguhnya kedudukanmu di akhir ayat yang kau baca." (HR. Abu Daud dan Turmudzi)

Para ulama menjelaskan arti shahib Al Qur'an adalah orang yang hafal semuanya atau sebagiannya, selalu membaca dan mentadabur serta mengamalkan isinya dan berakhlak sesuai dengan tuntunannya.

3. Para penghafal Al Qur'an bersama para malaikat yang mulia dan taat

"Dan perumpamaan orang yang membaca Al Qur'an sedangkan ia hafal ayat-ayatnya bersama para malaikat yang mulia dan taat." (Muttafaqun ?alaih)

4. Bagi para penghafal kehormatan berupa tajul karamah (mahkota kemuliaan)

Mereka akan dipanggil, "Di mana orang-orang yang tidak terlena oleh menggembala kambing dari membaca kitabku?" Maka berdirilah mereka dan dipakaikan kepada salah seorang mereka mahkota kemuliaan, diberikan kepadanya kesuksesan dengan tangan kanan dan kekekalan dengan tangan kirinya. (HR. At-Tabrani)

5. Kedua orang tua penghafal Al Qur'an mendapat kemuliaan

Siapa yang membaca Al Qur'an, mempelajarinya, dan mengamalkannya, maka dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari kiamat. Cahayanya seperti cahaya matahari dan kedua orang tuanya dipakaiakan dua jubah (kemuliaan) yang tidak pernah didapatkan di dunia. Keduanya bertanya, "Mengapa kami dipakaikan jubah ini?" Dijawab,"Karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Al Qur'an." (HR. Al-Hakim)

6. Penghafal Al Qur'an adalah orang yang paling banyak mendapatkan pahala dari Al Qur'an

Untuk sampai tingkat hafal terus menerus tanpa ada yang lupa, seseorang memerlukan pengulangan yang banyak, baik ketika sedang atau selesai menghafal. Dan begitulah sepanjang hayatnya sampai bertemu dengan Allah. Sedangkan pahala yang dijanjikan Allah adalah dari setiap hurufnya.

"Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Al Qur'an maka baginya satu hasanah, dan hasanah itu akan dilipatgandakan sepuluh kali. Aku tidak mengatakan Alif Lam Mim itu satu huruf, namun Alif itu satu huruf, Lam satu huruf dan Mim satu huruf." (HR. At-Turmudzi)

7. Penghafal Al Qur'an adalah orang yang akan mendapatkan untung dalam perdagangannya dan tidak akan merugi

"Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri." (QS Faathir 35:29-30)

Adapun fadilah-fadilah lain seperti penghafal Al Qur'an tidak akan pikun, akalnya selalu sehat, akan dapat memberi syafa'at kepada sepuluh orang dari keluarganya, serta orang yang paling kaya, do'anya selalu dikabulkan dan pembawa panji-panji Islam, semuanya tersebut dalam hadits yang dhaif.

"Ya Allah, jadikan kami, anak-anak kami, dan keluarga kami sebagai penghafal Al Qur'an, jadikan kami orang-orang yang mampu mengambil manfaat dari Al Qur'an dan kelezatan mendengar ucapan-Nya, tunduk kepada perintah-perintah dan larangan-larangan yang ada di dalamnya, dan jadikan kami orang-orang yang beruntung ketika selesai khatam Al Qur'an. Allahumma amin"

Maraji':
Abdul Aziz Abdur Rauf, Lc. Kiat Sukses Menjadi Hafizh Qur'an Da'iyah.
Dr. Yusuf Qardhawi. Berinteraksi dengan Al Qur?an.

Sumber : www.pk-sejahtera.org.uk

Tahapan Menghafal Al-Quran

Materi ini saya dapatkan dari eramuslim.com dengan judul "Bagaimana Menghafal Al-Quran",untuk kemudian saya posting di blog ini dengan tujuan semoga artikel ini besar manfaatnya bagi saudara-saudara muslim yang sedang berikhtiar untuk menghafal Al-quran.

Demikian selengkapnya artikel ini menguraikan tahapan bagaimana ketika seorang muslim akan atau sedang menghafal Al-quran.

Jiwa yang tak pernah dibacakan Al-Quran, seperti kuburan. Sepi, sendirian, dan kering-kerontang. Zaman ini, sedikit sekali orang-orang yang hafal Al-Quran. Kita bisa melihat, para orang tua lebih resah kalau anaknya tidak bisa matematika atau bahasa Inggris, ketimbang tidak tahu Al-Quran. Padahal, itu adalah keluarga Muslim. Padahal, sebagai orang Islam, kita harus yakin, hanya Al-Quran lah sebagai petunjuk hidup kita.

Ketika zaman semakin berputar mengikuti arus syahwat manusia, selayaknya lah kita sebagai orang Islam (mungkin) harus mulai kembali menanamkan azam dan niat, tekad dan keinginan untuk mulai menghafal Al-Quran.

Dan untuk memudahkan menghafalnya, ada beberapa teknik dan persiapan yang khusus yang bisa dipakai. Beberapa di antaranya:

  • lkhlaskan niat dan bersabar
  • Jangan lupa baca basmillah dulu
  • Berdoa kepada Allah swt
  • Bersih dari hadas kecil dan besar
  • Sebaiknya menghadap kiblat
  • Memakai pakaian putih yang bersih dan menutup aurat
  • Jangan banyak berkata dan ketawa ketika membaca dan menghafal
  • Memberikan perhatian sepenuhnya
  • Jangan membaca ketika mengantuk atau menguap
  • Berhenti membaca ketika ingin buang angin
  • Salat dua rakaat sebelum memulai

SEBELUM MENGHAFAL

  1. Mempunyai azam dan minat untuk menghafal
  2. Memilih waktu yang sesuai untuk menghafal
  3. Memilih tempat yang sesuai untuk menghafal
  4. Berada dalam keadaan tenang
  5. Tenangkan pikiran sebelum menghafal
  6. Pilih sebuah jenis mushaf dan jangan ubah dengan jenis mushaf lain
  7. Beristighfar, membaca selawat dan doa sebelum mulai menghafal

TEKNIK-TEKNIK MENGHAFAL

A. Teknik "Chunking” (potongan-potongan)

  • Mengelompokan ayat yang panjang dalam beberapa bagian yang memang sesuai mengikuti arahan guru atawa ustadz, jika belajar bersama mereka
  • Mengelompokan awal surat pada beberapa bagian (2 atau 3 bagian) yang sesuai
  • Mengelompokan surat dalam beberapa bagian, contohnya mengikut pertukaran cerita
  • Mengelompokan juz kepada beberapa bagian mengikut surah, hizib, rubu', cerita dan sebagainya
  • Mengelompokan kelompok surah, setiap 10 juz dan sebagainya

B. Teknik Mengulang

  • Membaca sepotong atau sebagian ayat sekurang-kurangnya lima kali sebelum mulai menghafalnya
  • Membaca ayat yang telah dihafal berulang-ulang kali (10 atau lebih)
  • sebelum berpindah ke ayat seterusnya
  • Selepas menghafal setiap setengah halaman, harus diulang beberapa kali sebelum diteruskan bagian yang setengah halaman lagi
  • Sebelum menghafal bagian Al-Qur'an seterusnya, harus diulang bagian yang sebelumnya.

C. Teknik Menghafal Dengan Teman

  • Pilih seorang teman yang sama-sama berminat
  • Orang pertama membaca dan disimak oleh orang kedua
  • Orang kedua membaca dan disimak oleh orang pertarna
  • Saling menyebut ayat antara satu sama lain

E. Teknik Mendengar Kaset/CD

  • Pilih seorang qari yang baik bagi seluruh Alquran atau beberapa qari bagi surah-surah tertentu
  • Sebelum mulai menghafal, dengar bacaan ayat-ayat yang ingin dihafal beberapa kali
  • Amati cara, lagu dan tempat berhenti bacaan qari tersebut sehingga terpahat di pikiran
  • Mulai menghafal ayat-ayat tersebut dengan cara dan gaya qari tersebut
  • Sentiasa mendengar kaset/CD bacaan Alquran dan kurangi atau tinggalkan mendengerkan lagu-lagu kerana akan mengganggu penghafalan

F. Teknik Merekam

  • Rekam bacaan kita di dalam kaset dan dengarkan lagi untuk memastikan bacaan dan hafalan yang betul
  • Bagi kanak-kanak, rekam bacaan ibu-bapa atau guru kemudian diikuti oleh bacaan kanak-kanak tersebut
  • Minta kanak-kanak tersebut mendengar kembali rekaman tersebut beberapa kali hingga menghafalnya

G. Teknik Menulis

  • Tulis kembali surat yang telah dihafal. Kemudian cek lagi dengan mushaf.
  • Menulis setiap ayat pertama awal surat, atau setiap rubu', atau setiap juz, atau setiap surah dalam sehelai kertas.

MEMELIHARA HAFALAN

  1. Jauhi maksiat mata, maksiat telinga dan maksiat hati
  2. Banyak berdoa, terutama waktu mustajab doa seperti ketika berbuka puasa, ketika dalam perjalanan, selepas azan dan lain-lain lagi
  3. Menetapkan kadar bacaan setiap hari, contohnya, selembar, setengah juz, 1 juz dan sebagainya
  4. Membaca pada waktu pagi dan mengulangnya pada waktu malam
  5. Jangan membaca ketika sedang bosan, marah atau ngantuk
  6. Menulis setiap ayat yang mutasyabih

(sa/berbagaisumber)

Biografi Al-hafizh : Ust.Abdul Aziz Abdur Rauf

Ust.Abdul Aziz Abdur Rauf,Lc. Al-Hafizh pertama kali saya mengenal namanya dari seorang guru tahsin yang pernah belajar dalam halaqah tahfizh qurannya di Mesjid Raya Habiburrahman PT.Dirgantara Indonesia ,Bandung.

Dan demi lebih banyak meraih lebih banyak ilmu terutama ilmu-ilmu Al-Quran maka saya pun bergabung dengan halaqah tahfizh beliau di LTQ Tahfizh Quran Mesjid Raya Habiburrahman PT.DI Bandung.

Di Mesjid Habiburrahman beliau rutin mengisi tausyiah setiap dan menjadi imam Qiyyamul Lail setiap satu bulan sekali.

Dan berikut biografi singkat dari seorang sosok bersahaja yang sudah hafizh quran sejak usia muda,semoga bisa menjadi ibrah bagi sahabat-sahabat yang sedang berjuang untuk menjadi seorang penghafal A-Quran.

Beliau adalah Al-Ustadz Abdul Aziz Abdur Rauf ,Lc. Al-Hafizh lahir di Surabaya 21 Januari 1966 Sebenarnya sangat banyak yang melatar belakangi beliau untuk mendalami Al-Qur’an sewaktu berusia 18 tahun dulu saat masih sekolah disalah satu MAN Surabaya. Diantaranya ketika mengkaji kehidupan ulama jaman dahulu, beliau melihat sebagian besar adalah orang-orang yang hafal Al-Qur’an, beliau merasa kalau ditakdirkan Allah mendalami ilmu agama, jadi kurang sempurna bila kebiasaan itu tidak beliau lakukan. Hal lain yang jadi motivasi kuat, beliau merasa semasa remaja di kota Surabaya, umumnya lebih banyak mengisi hari dengan hal kurang bermanfaat, beliau merasa pada saat usia 30 nanti beliau tidak mempunyai kenangan manis dikala remaja alangkah ruginya hidup ini, Maka beliau memutuskan untuk menghafal Al-Qur’an.

Maka selama masih dibangku MAN sejak sekitar 1983 beliau memulai program menghafal Al-Qur’an. Alkhamdulillah sebelumnya beliau sudah terbiasa memperbanyak tilawah. Tiap bulan dua, tiga, bahkan sampai lima kali beliau khatamkan Al-Qur’an. Ini sebagai modal yang cukup memudahkan ketika menghafal Al-Qur’an.

Beliau lakukan program ini dirumah karena kakak ipar yang tinggal dirumah sudah menghafal Al-Qur’an sewaktu sekolah dipesantren Jombang Jawa Timur. Setiap hari beliau menghafal pada siang sampai sore, lalu mulai lagi ba’da Isya’ sampi jam 9 malam, tidur dan mulai lagi sekitar jam 1malam sampai shubuh. Selain waktu-waktu itu, disamping bersekolah beliau juga mengajar bahasa Arab dan kaji kitab.

Proses menghafal Al-Qur’an beliau lakukan sekitar enam bulan. Sedang proses muraja’ah supaya betul-betul “dimilili” dan jadi hafalan yang kokoh, kurang lebih satu setengah tahun. Tepat sewaktu lulus MAN, beliaupun menuntaskan program menghafal Al-Qur’an. Setelah selesai, beliau merasaan persis seperti yang dikatakan Rasulullah, bahwa Al-Qur’an sebuah kenikmatan yang besar.

Sewaktu menjalani proses menghafal Al-Qur’an yang peling beliau rasakan suasana kedekatan pada Allah jadi sangat meningkat. Ketika makin dekat dengan Allah maka menghafal Al-Qur’an bukanlah beban, tapi proses uang indah untuk dilakukan. Beliau juga merasa suasana hati lebih bersih. Terasa lebih mudah berinteraksi dengan nilai-nilai Islam. Lebih mudah menerima setiap arahan yang pengantarkan kehidupan Islam yang lebih kaffah.

Sewaktu menghafal dijuz 5, beliau menderita batuk bahkan efeknya beliau derita sampai sekarang, namun beliau terus menghafal. Beliau yakin Al-Qur’an tak akan menambah penyakit, malah sebaliknya. Maka sambil berobat kedokter, beliau tak mengurangi intensitas menghafal sama sekali. Saat itulah beliau merasa bahwa keindahan dan kebahagiaan bersama Al-Qur’an mampu mengalahkan sakit. Begitu pula sewaktu beliau kejakarta selepas MAN dan belajar di LIPIA, perpisahan dengan orang tua menimbulkan kesedihan mendala, karena sebelumnya beliau tak pernah berpisah dengan mereka. Saat itu tak ada yang bias menghibur lebih kuat kecuali AL-Qur’an.

Beliau sangat khawatir jika pada suatu bulan bias menghafal sekian juz, dibulan berikutnya tak bias menghafal seperti itu, perasaan lemah disisi Allah ini memotivasi beliau untuk banyak berdo’a.Do’a ini bener-benar beliau lakukan seperti yang dilkatakan Rasulullah, yakni diwaktu yang memang mendapat jaminan terkabulnya do’a. Belaiu melakukan tawassul yang disyariatkan, dalam waktu yang ditentukan Rasulullah. Misalnya saat antara adzan dan iqamah diwaktu Shubuh, beliau biasa berdo’a. sebelum berdo’a beliau berdzikir sebanyak-banyaknya. Karena ada janji Rasulullah supaya memperbanyak istighfar, dan Allah akan memberikan kemudahan dari segala kesulitan kita. Beliau juga memperbanyak shalawat. Semangat berdo’a bias dikatakan hamper setiap saat, karena keyakinan bahwa tanpa pertolongan Allah betapa lemahnya diri ini untuk bias memindahkan ayat-ayat Allah yang sangat suci kedalam hati.

Dan nampaknya Allah betul-betul memberi kemudahan diluar dugaan beliau. Karena hafalan selalu beliau selesaiakan lebih awal dari target yang telah ditentukan. Betapa lemahnya diri ini kalau tidak mendapat pertolongan Allah.. Hal ini menghasilkan do’a, suatu munajat yang begitu dalam dan begitu khusyu’.

Nama : Abdul Aziz Abd Rouf
Tempat Tgl . Lahir : Surabaya, 21 Januari 1966
Alamat : Jl. Kenanga I Gg Teratai Rt 4/2 No. 67 Kalisari, Pasar Rebo, Jakarta Timur
Telepon/HP : 021-87710 5 84 / 08164852839
Pendidikan : Fakultas Syariah LIPIA Jakarta
Status : Nikah (4 anak)

Pernah menjabat menjabat sebagai :
1. Pimpinan Lembaga Al Quran Al Hikmah Jakarta Selatan
2. Pimpinan Lembaga Al Quran Utsman bin Affan Jakarta Timur
3. Pimpinan Lembaga Al Quran Markaz Al Quran Jakarta Timur
4. Pengajar Tetap Masjid Departemen Tenaga Kerja dan TELKOM Jakarta

Karya Tulis (Buku) :
1. Kajian Tajwid (Pedoman Daurah AL Quran)
2. Kiat Sukses Menghafal Al Quran
3. Tafsir Surat An Nur
4. Tafs i r Surat Al Ahzab
5. Kaidah Emas Menghafal Al Quran (terjemahan)
6. Membangun Masyarakat Islam, Kajian Surat Al Mujadilah
7. Membangun Kepribadian Qurani
8. Senandung Mujahid, Kajian Tafsir Surat Al Anfal

*Dari : myQuran.com, sumber : http://www.markazalquran.com

Tips Menghafal Al-quran


Al-qur'an merupakan arah hidup setiap muslim yang menyatakan dalam hati dan dirinya bahwa Al-qur'an adalah bagian dari keimanannya.
Mempelajari,bertilawah,menghafal hingga mentadaburi Al-qur'an semestinya menjadi agenda rapi yang dijalankan dalam keseharian seorang muslim yang beriman.

Diartikel saya kali ini ijinkan untuk berbagi tips bagaimana jika seorang muslim yang ingin menghafal Al-qur'an untuk selanjutnya menjadi petunjuk hidup sehari-harinya.InsyaAlloh

Berikut saya mengutip tips menghafal Al-quran yang didapat dari email seorang sahabat yang pernah sama-sama dalam halaqoh tahfidz.

Tips Menghapal Al-Qur`an menurut Syeikh Fahd Salim Al-Kanderi (Imam Masjid Kabir Quwait)

Sebagai seorang mukmin, kita tentunya berkeinginan untuk dapat menghafal Al-Quran dan setiap kita pasti memimpikan agar dapat melahirkan anak-anak yang hafal Al-Quran (hafidz/hafidzah). Berikut ini ada beberapa cara/kaidah dasar untuk memudahkan menghafal, di antaranya:

1. Mengikhlaskan niat hanya untuk Allah Azza wa Jalla.

Memperbaiki tujuan dan bersungguh-sungguh menghafal Al-Quran hanya karena Allah Subhanahu wa Ta`ala serta untuk mendapatkan syurga dan keridhaan-Nya. Tidak ada pahala bagi siapa saja yang membaca Al-Quran dan menghafalnya karena tujuan keduniaan, karena riya atau sumah (ingin didengar orang), dan perbuatan seperti ini jelas menjerumuskan pelakunya kepada dosa.

2. Dorongan dari diri sendiri, bukan karena terpaksa.

Ini adalah asas bagi setiap orang yang berusaha untuk menghafal Al-Quran. Sesungguhnya siapa yang mencari kelezatan dan kebahagiaan ketika membaca Al-Quran maka dia akan mendapatkannya.

3. Membenarkan ucapan dan bacaan.

Hal ini tidak akan tercapai kecuali dengan mendengarkan dari orang yang baik bacaan Al-Qurannya atau dari orang yang hafal Al-Quran. Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam sendiri mengambil/belajar Al-Quran dari Jibril alaihis salam secara lisan. Setahun sekali pada bulan Ramadhan secara rutin Jibril alaihis salam menemui beliau untuk murajaah hafalan beliau. Pada tahun Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam diwafatkan, Jibril menemui beliau sampai dua kali.

Para shahabat radliallahu `anhum juga belajar Al-Quran dari Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam secara lisan demikian pula generasi-generasi terbaik setelah mereka. Pada masa sekarang dapat dibantu dengan mendengarkan kaset-kaset murattal yang dibaca oleh qari yang baik dan bagus bacaannya. Wajib bagi penghafal Al-Quran untuk tidak menyandarkan kepada dirinya sendiri dalam hal bacaan Al-Quran dan tajwidnya.

4. Membuat target hafalan setiap hari.

Misalnya menargetkan sepuluh ayat setiap hari atau satu halaman, satu hizb, seperempat hizb atau bisa ditambah/dikurangi dari target tersebut sesuai dengan kemampuan. Yang jelas target yang telah ditetapkan sebisa mungkin untuk dipenuhi.

5. Membaguskan hafalan.

Tidak boleh beralih hafalan sebelum mendapat hafalan yang sempurna. Hal ini dimaksudkan untuk memantapkan hafalan di hati. Dan yang demikian dapat dibantu dengan mempraktekkannya dalam setiap kesibukan sepanjang siang dan malam.

6. Menghafal dengan satu mushaf.

Hal ini dikarenakan manusia dapat menghafal dengan melihat sebagaimana bisa menghafal dengan mendengar.

Dengan membaca/melihat akan terbekas dalam hati bentuk-bentuk ayat dan tempat-tempatnya dalam mushaf.

Bila orang yang menghafal Al-Quran itu merubah/mengganti mushaf yang biasa ia menghafal dengannya maka hafalannya pun akan berbeda-beda pula dan ini akan mempersulit dirinya.

7. Memahami adalah salah satu jalan untuk menghafal.

Di antara hal-hal yang paling besar/dominan yang dapat membantu untuk menghafal Al-Quran adalah dengan memahami ayat-ayat yang dihafalkan dan juga mengenal segi-segi keterkaitan antara ayat yang satu dengan ayat yang lainnya.

Oleh sebab itu seharusnyalah bagi penghafal Al-Quran untuk membaca tafsir dari ayat-ayat yang dihafalnya, untuk mendapatkan keterangan tentang kata-kata yang asing atau untuk mengetahui sebab turunnya ayat atau memahami makna yang sulit atau untuk mengenal hukum yang khusus.

Ada beberapa kitab tafsir yang ringkas yang dapat ditelaah oleh pemula seperti kitab Zubdatut Tafsir oleh Asy-Syaikh Muhammad Sulaiman Al-Asyqar.

Setelah memiliki kemampuan yang cukup, untuk meluaskan pemahaman dapat menelaah kitab-kitab tafsir yang berisi penjelasan yang panjang seperti Tafsir Ibnu Katsier, Tafsir Ath-Thabari, Tafsir As-Sadi dan Adhwaaul Bayaan oleh Asy-Syanqithi.wajib pula menghadirkan hatinya pada saat membaca Al-Quran.

8. Tidak pindah ke surat lain sebelum hafal benar surat yang sedang dihafalkan.

Setelah sempurna satu surat dihafalkan, tidak sepantasnya berpindah ke surat lain kecuali setelah benar-benar sempurna hafalannya dan telah kokoh dalam dada.

9. Selalu memperdengarkan hafalan (disimak oleh orang lain).

Orang yang menghafal Al-Quran tidak sepantasnya menyandarkan hafalannya kepada dirinya sendiri. Tetapi wajib atasnya untuk memperdengarkan kepada seorang hafidz atau mencocokkannya dengan mushaf. Hal ini dimaksudkan untuk mengingatkan kesalahan dalam ucapan, atau syakal ataupun lupa.

Banyak sekali orang yang menghafal dengan hanya bersandar pada dirinya sendiri, sehingga terkadang ada yang salah/keliru dalam hafalannya tetapi tidak ada yang memperingatkan kesalahan tersebut.

10. Selalu menjaga hafalan dengan murajaah.

Bersabda Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam :
"Jagalah benar-benar Al-Quran ini, demi Yang jiwaku berada di Tangan-Nya, Al-Quran lebih cepat terlepas daripada onta yang terikat dari ikatannya."

Maka seorang yang menghafal Al-Quran bila membiarkan hafalannya sebentar saja niscaya ia akan terlupakan. Oleh karena itu hendak hafalan Al-Quran terus diulang setiap harinya. Bila ternyata hafalan yang ada hilang dalam dada tidak sepantasnya mengatakan: "Aku lupa ayat (surat) ini atau ayat (surat) itu." Akan tetapi hendaklah mengatakan: "Aku dilupakan," karena Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam telah bersabda: (..arab..)

11. Bersungguh-sungguh dan memperhatikan ayat yang serupa.

Khususnya yang serupa/hampir serupa dalam lafadz, maka wajib untuk memperhatikannya agar dapat hafal dengan baik dan tidak tercampur dengan surat lain.

12. Mencatat ayat-ayat yang dibaca/dihafal.

Ada baiknya penghafal Al-Quran menulis ayat-ayat yang sedang dibaca/dihafalkannya, sehingga hafalannya tidak hanya di dada dan di lisan tetapi ia juga dapat menuliskannya dalam bentuk tulisan.

Berapa banyak penghafal Al-Quran yang dijumpai, mereka terkadang hafal satu atau beberapa surat dari Al-Quran tetapi giliran diminta untuk menuliskan hafalan tersebut mereka tidak bisa atau banyak kesalahan dalam penulisannya.

13. Memperhatikan usia yang baik untuk menghafal.

Usia yang baik untuk menghafal kira-kira dari umur 5 tahun sampai 25 tahun. Wallahu alam dalam batasan usia tersebut. Namun yang jelas menghafal di usia muda adalah lebih mudah dan lebih baik daripada menghafal di usia tua.

Pepatah mengatakan: Menghafal di waktu kecil seperti mengukir di atas batu, menghafal di waktu tua seperti mengukir di atas air.


HAL-HAL YANG DAPAT MENGHALANGI HAFALAN

Setelah kita mengetahui beberapa kaidah dasar untuk menghafal Al-Quran maka sudah sepantasnya bagi kita untuk mengetahui beberapa hal yang menghalangi dan menyulitkan hafalan agar kita dapat waspada dari penghalang-penghalang tersebut.

Di antaranya:

1. Banyaknya dosa dan maksiat.

Sesungguhnya dosa dan maksiat akan melupakan hamba terhadap Al-Quran dan terhadap dirinya sendiri. Hatinya akan buta dari dzikrullah.

2. Tidak adanya upaya untuk menjaga hafalan dan mengulangnya secara terus-menerus. Tidak mau memperdengarkan (meminta orang lain untuk menyimak) dari apa-apa yang dihafal dari Al-Quran kepada orang lain.

3. Perhatian yang berlebihan terhadap urusan dunia yang menjadikan hatinya tergantung dengannya dan selanjutnya tidak mampu untuk menghafal dengan mudah.

4. Berambisi menghafal ayat-ayat yang banyak dalam waktu yang singkat dan pindah ke hafalan lain sebelum kokohnya hafalan yang lama.

Kita mohon pada Allah Subhanahu wa Ta`ala semoga Dia mengkaruniakan dan memudahkan kita untuk menghafal kitab-Nya, mengamalkannya serta dapat membacanya di tengah malam dan di tepi siang. Wallahu alam bishawwab

Info:
Mau Domain gratis,klik disini
atau banner dibawah ini
CO.CC:Free Domain

1 Syawal 1430H


Ramadhan sudah 28 hari terlewati dan bulan Syawal siap menanti kita dibeberapa hari kedepan.Ramadhan dan Syawal adalah mungkin nama-nama bulan dalam kalender Hijriyah yang paling banyak dikenal ummat negeri ini,maklumlah karena sebagian ummat dinegeri ini lebih banyak menggunakan kalender Masehi dalam kesehariannya sebagai panduan penaggalan.

1 Syawal 1430H dalam lembaran kalender telah tertuliskan jatuh pada hari Ahad bertepatan dengan tanggal 30 September 2009 dalam kalender pananggalan Masehi.Akan tetapi penetapan pasti akhir bulan Ramadhan dan awal bulan Syawal kita tunggu hasil yang akan diumumkan oleh pemerintah pada hari Sabtu 28 Ramadhan 1430H sore.

Dan berikut saya mengutip pernyataan/artikel yang saya kutip dari situs Departemen Agama Indonesia sebagai institusi yang diberi amanah untuk menetapkan tanggal 1 Syawal.
Semoga menjadi pencerahan bagi kita ummat yang terkadang bingung ketika harus menetapkan/mengikuti 1 Syawal.


Sidang Itsbat Penatapan 1 Syawal Akan Digelar Sabtu 19 September
Jakarta, 17/9 (Pinmas)--Menteri Agama Muhammad Maftuh Basyuni dijadwalkan Sabtu (19/9) sore akan memimpin sidang Itsbat penetapan 1 Syawal 1430 H, di Operation Departemen Agama, Jl. Lapangan Barat No.3-4, Jakarta Pusat. Hal itu diungkapkan Direktur Urusan Agama, Dr.H.Rohadi Abdul Fatah, di Jakarta, Kamis (17/9).
Menurut Rohadi Abdul Fatah, sidang Itsbat penetapan 1 Syawal 1430 H akan dihadiri perwakilan Ormas Islam, seperti Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Persis, Al Wasliyah, Al Irsyad, Tarbiyah Islamiyah, Persatuan Umat Islam (PUI) Majelis Ulama Indonesia (MUI), Dewan Dakwah Islam (DDI) dan Dewan Masjid Indonesia (DMI). Selain itu, akan hadir pula duta-duta besar negara-negara berpenduduk muslim.
Rohadi menambahkan, sidang itsbat juga dihadiri para pakar hisab-rukyat, dan instansi terkait seperti Lapan, Observatorium Bosscha ITB, Planetarium Jakarta, BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika), serta Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal).
Penetapan awal Ramadhan akan dilakukan berdasarkan perhitungan hisab dan rukyah."Sama seperti tahun-tahun sebelumnya hampir di seluruh daerah melakukan ruyatul hilal," ujar Rohadi.
Menteri Agama Maftuh Basyuni sendiri bebarapa waktu lalu mengatakan, pemerintah juga memperkirakan Idul Fitri akan jatuh pada 20 September 2009. Namun kepastiannya akan disampaikan pemerintah setelah melakukan sidang itsbat pada hari Sabtu, 19 September 2009.
"Pemerintah berharap sama, tanggal 20 September juga. karena dari data terakhir hilal sudah di atas ufuk," kata Maftuh.
Hal yang bisa mengubah, menurut Maftuh, terjadinya mendung di sejumlah daerah yang menjadi patokan sehingga hilal tidak terlihat. "Mudah-mudahan tidak ada hujan atau mendung sehingga Lebaran kita bisa sama-sama. Pemantauan kami nanti diperkuat dengan peralatan canggih dari Boscha dan LIPI," ujarnya.
Sementara Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH.Maruf Amin mengatakan, kemungkinan besar 1 Syawal jatuh pada Ahad, 20 September 2009. "Karena hilal pada Sabtu malam sudah mencapai 3 derajat sampai 5 derajat," kata dia
Kemungkinan juga tak ada perbedaan pelaksanaan hari raya Idul Fitri. "Karena sudah di atas 2 derajat, kemungkinan semua akan menetapkan hari Ahad adalah hari raya. Kemungkinan tak ada perbedaan," tambah dia. (ts)


Jam 14:55

Getaran keras terasa ketika aku yang sedang bersender kedinding disalah satu sudut ruangan tempatku bekerja.

Sejenak aku terkaget dan bergumam dalam hati " ..dalam kondisi mati lampu begini ko ada orang yang kerja ya?!!..", kebetulan hari itu aliran listrik PLN sedang mati dan kondisi pabrik beserta kami seluruh rekan pekerja masih menunggu aliran listrik menyala kembali.

Kurang lebih hampir 30 menit kami menunggu aliran listrik menyala tiba-tiba dikagetkan dengan guncangan yang cukup keras disertai dengan bunyi gemuruh benda-benda disekitar yang saling bergesekan akibat getaran dan guncangan.

Aku yang saat itu sedang asyik menulis untuk bahan postingan di blog-ku kontan saja kaget dan terperanjat disertai dengan gerakan langkah seribu demi menghindari kejadian yang tidak diinginkan.

Tanpa sepatu yang kebetulan sedang aku lepas ,aku lari keluar gedung tempatku bekerja.Alhamdulillah saat itu aku duduk tidak jauh dari pintu gerbang keluar,sehingga hanya dalam hitungan kurang dari tiga menitan aku sudah berada diluar gedung.

Dan sempat aku melihat bangunan lain dari pabrik ini, dinding bagian atasnya retak saking keras dan lumayan lamanya guncangan (perkiraanku kurang lebih 4-5 menit-an).

Sementara disudut lain dari pintu keluar terlihat rekan-rekan sepekerjaanku sedang berdesakan sambil ada yang bertahlil(mengucapkan Laa Ilaha Ilalloh) dan bertakbir.
Sebagian ada yang menangis ketakutan,panik,dan beberapa rekan perempuan ada juga yang pingsan.Subhanalloh,Allohuakbar.

Ternyata kami begitu kecil dihadapanmu yaa Alloh.Astaghfirulloh.

Itulah selintas kejadian yang aku alami dipekerjaanku ketika gempa bumi yang menurut informasi berkekuatan 7,3 skala richter mengguncang Bandung dan daerah-daerah lain disekitar Jawa Barat.

Aku berharap banyak hikmah yang bisa diambil dari kejadian ini.Apalagi ini terjadi disaat kami kaum Muslimin sedang malaksanakan Ibadah Shaum bulan Ramadhan.Dimana kesabaran dari setiap skenario kehidupan yang Alloh hadirkan untuk kita akan teruji.

Tulisan ini dibuat 12 jam setelah kejadian karena beberapa jam setelah kejadian aktivitas online-ku terganggu karena sinyal modem yang masih belum normal kembali yang mungkin karena ada gempa tadi sore dimana lalu lintas frekuensi begitu padat.Setiap orang konfirmasi atas keadaan keluarganya dirumah menggunakan alat komunikasi.

Ali
Bandung 3 Sept 09 Jam 03:45
Sambil menunggu persiapan makan sahur
Alhamdulillah




Komunitas Penghafal Al-qur'an

Alhamdulillah ,setelah beberapa lama berlalu lalang didunia maya,akhirnya aku menemukan tempat yang bisa sedikit banyak membantuku dalam mewujudkan salah satu cita-citaku untuk dapat menyelesaikan hafalan qur'an hingga 30 juz.

Terdengar dan mungkin terasa berat untuk seseorang sepertiku awalnya untuk dapat menjalani proses menghafal Al-qur'an hingga 30 juz.Akan tetapi aku yakin jika semua kita lakukan atas dasar niat yang tulus semata untuk meraih ridho Alloh dan hanya ingin menjadi hamba yang senantiasa mendapat limpahan kasih sayangNya,semua itu akan terasa ringan dijalani.Walaupun tetap godaan syetan senantiasa mengganggu setiap langkah yang kita jalani.

Meskipun aktifitas sehari-hariku lebih banyak dipakai untuk bekerja mencari nafkah tetapi aku selalu berusaha menjadwalkan waktuku untuk bertilawah, menghafal dan bermuroja'ah Al-qur'an.Semoga Alloh senantiasa membimbing setiap langkah dan cita-citaku.

Sempat aku mengikuti kelas tahfizh qur'an di Mesjid Raya Habiburrahman Pt.Dirgantara Indonesia selama beberapa bulan akan tetapi karena beberapa kesibukan (padahal sebaik-baik kesibukan adalah ketika kita sibuk berdua-duaan dengan Al-quran)yang membuatku istirahat untuk beberapa waktu.
Padahal dimesjid itulah rasa cintaku akan Al-quran semakin tumbuh,karena komunitas dimesjid ini adalah komunitas para penghafal qur'an dengan Ust.Abdul Azis Abdur Rauf Lc al-hafizh sebagai pembinanya.
Begitu banyak ilmu yang didapat dari setiap taujihnya tentang tahfizh ataupun tentang hal-hal lain yang kesemuanya bermuara pada isi Al-quran.

Dan alhamdulillah hari ini aku menemukan situs untuk komunitas penghafal Al-qur'an,muntadaquran.net dan personal websitenya Ust.Taufikhamim ,semoga menjadi jalanku untuk menambah ghiroh yang sempat menurun beberapa waktu ini.InsyaAlloh.

Innalillahi, BOM lagi

Hari ini Jum’at 17-Juli-2009 sekitar jam 17.00-an aku baru saja pulang kerja.Sambil rehat dan bercengkrama dengan keluarga istri tercinta bercerita bahwa hari ini diTV ada berita bom meledak.Aku yang seharian ini tidak banyak menyimak berita , terkaget mendengar berita itu.Langsung saja aku ambil remote TV dan mencari channel TV yang sedang memberitakan meledaknya bom tersebut.
Tidak sulit mencari Channel TV yang sedang memuat berita ini karena memang aksi peledakan bom ini menjadi headline news dibanyak chanel.
Dan memang hari ini, Jum’at 17 Juli 2009 , di Hotel JW Marriot dan Hotel Ritz Carlton Jakarta terjadi bom bunuh diri dalam waktu yang bersamaan yaitu sekitar jam 07.40-an.


Banyak komentar bermunculan ,banyak analisa diungkapkan dan hanya satu yang sering aku tangkap dan tidak nyaman untuk didengar dari sekian banyak analisa dan komentar itu, yaitu seringkali jika terjadi bom meledak , maka kata-kata Islam selalu di bawa-bawa,mulai dari kalimat Jama’ah Islamiyyah, kalimat Islam garis keras ,Islam radikal, dan banyak lagi .

Aku yang seorang muslim sedikit memahami sejauhmana perbedaan dari setiap kalimat diatas dimaknai, tetapi apa yang terjadi dengan orang-orang selain muslim yang mendengar kalimat-kalimat tadi lalu menyimpulkan dengan pemahaman mereka yang akhirnya men-generalisir bahwa itu adalah perbuatan yang seolah-olah diajarkan dalam ajaran Islam.Padahal Islam adalah ajaran yang penuh kasih sayang bukan bukan yang mengajarkan kekerasan dan pembantaian.

Tapi aku yakin setiap yang terjadi selalu dalam kuasaNya, dan setiap muslim yang baik pasti dapat mengambil hikmah dari setiap kejadian yang Alloh hadirkan.InsyaAlloh.
Dengan ini aku yakin apapun yang orang katakana tentang Islam dan orang pikirkan tentang Islam, tetap saja kebaikan tidak akan tertukar dengan kejelekan.Allohuakbar.
Ini hanya ungkapan seorang awam yang terbatas oleh kekurangan ilmu dan pasti banyak kekeliruan dan akan lebih bijak lagi jika kita juga menyimak berbagai komentar dari tokoh-tokoh dinegeri ini seperti Prof. Din Syamsudin , Ust. Abubakar Baasyir dan juga Presiden Indonesia yang banyak dilansir berbagai media.

Akhirya kita berdo’a saja semoga Islam dan kaum Muslimin tetap sabar menjalani ujian ini , sekali lagi semua pasti ada hikmahnya.