Cloud Hosting Indonesia

Tahapan Menghafal Al-Quran

Materi ini saya dapatkan dari eramuslim.com dengan judul "Bagaimana Menghafal Al-Quran",untuk kemudian saya posting di blog ini dengan tujuan semoga artikel ini besar manfaatnya bagi saudara-saudara muslim yang sedang berikhtiar untuk menghafal Al-quran.

Demikian selengkapnya artikel ini menguraikan tahapan bagaimana ketika seorang muslim akan atau sedang menghafal Al-quran.

Jiwa yang tak pernah dibacakan Al-Quran, seperti kuburan. Sepi, sendirian, dan kering-kerontang. Zaman ini, sedikit sekali orang-orang yang hafal Al-Quran. Kita bisa melihat, para orang tua lebih resah kalau anaknya tidak bisa matematika atau bahasa Inggris, ketimbang tidak tahu Al-Quran. Padahal, itu adalah keluarga Muslim. Padahal, sebagai orang Islam, kita harus yakin, hanya Al-Quran lah sebagai petunjuk hidup kita.

Ketika zaman semakin berputar mengikuti arus syahwat manusia, selayaknya lah kita sebagai orang Islam (mungkin) harus mulai kembali menanamkan azam dan niat, tekad dan keinginan untuk mulai menghafal Al-Quran.

Dan untuk memudahkan menghafalnya, ada beberapa teknik dan persiapan yang khusus yang bisa dipakai. Beberapa di antaranya:

  • lkhlaskan niat dan bersabar
  • Jangan lupa baca basmillah dulu
  • Berdoa kepada Allah swt
  • Bersih dari hadas kecil dan besar
  • Sebaiknya menghadap kiblat
  • Memakai pakaian putih yang bersih dan menutup aurat
  • Jangan banyak berkata dan ketawa ketika membaca dan menghafal
  • Memberikan perhatian sepenuhnya
  • Jangan membaca ketika mengantuk atau menguap
  • Berhenti membaca ketika ingin buang angin
  • Salat dua rakaat sebelum memulai

SEBELUM MENGHAFAL

  1. Mempunyai azam dan minat untuk menghafal
  2. Memilih waktu yang sesuai untuk menghafal
  3. Memilih tempat yang sesuai untuk menghafal
  4. Berada dalam keadaan tenang
  5. Tenangkan pikiran sebelum menghafal
  6. Pilih sebuah jenis mushaf dan jangan ubah dengan jenis mushaf lain
  7. Beristighfar, membaca selawat dan doa sebelum mulai menghafal

TEKNIK-TEKNIK MENGHAFAL

A. Teknik "Chunking” (potongan-potongan)

  • Mengelompokan ayat yang panjang dalam beberapa bagian yang memang sesuai mengikuti arahan guru atawa ustadz, jika belajar bersama mereka
  • Mengelompokan awal surat pada beberapa bagian (2 atau 3 bagian) yang sesuai
  • Mengelompokan surat dalam beberapa bagian, contohnya mengikut pertukaran cerita
  • Mengelompokan juz kepada beberapa bagian mengikut surah, hizib, rubu', cerita dan sebagainya
  • Mengelompokan kelompok surah, setiap 10 juz dan sebagainya

B. Teknik Mengulang

  • Membaca sepotong atau sebagian ayat sekurang-kurangnya lima kali sebelum mulai menghafalnya
  • Membaca ayat yang telah dihafal berulang-ulang kali (10 atau lebih)
  • sebelum berpindah ke ayat seterusnya
  • Selepas menghafal setiap setengah halaman, harus diulang beberapa kali sebelum diteruskan bagian yang setengah halaman lagi
  • Sebelum menghafal bagian Al-Qur'an seterusnya, harus diulang bagian yang sebelumnya.

C. Teknik Menghafal Dengan Teman

  • Pilih seorang teman yang sama-sama berminat
  • Orang pertama membaca dan disimak oleh orang kedua
  • Orang kedua membaca dan disimak oleh orang pertarna
  • Saling menyebut ayat antara satu sama lain

E. Teknik Mendengar Kaset/CD

  • Pilih seorang qari yang baik bagi seluruh Alquran atau beberapa qari bagi surah-surah tertentu
  • Sebelum mulai menghafal, dengar bacaan ayat-ayat yang ingin dihafal beberapa kali
  • Amati cara, lagu dan tempat berhenti bacaan qari tersebut sehingga terpahat di pikiran
  • Mulai menghafal ayat-ayat tersebut dengan cara dan gaya qari tersebut
  • Sentiasa mendengar kaset/CD bacaan Alquran dan kurangi atau tinggalkan mendengerkan lagu-lagu kerana akan mengganggu penghafalan

F. Teknik Merekam

  • Rekam bacaan kita di dalam kaset dan dengarkan lagi untuk memastikan bacaan dan hafalan yang betul
  • Bagi kanak-kanak, rekam bacaan ibu-bapa atau guru kemudian diikuti oleh bacaan kanak-kanak tersebut
  • Minta kanak-kanak tersebut mendengar kembali rekaman tersebut beberapa kali hingga menghafalnya

G. Teknik Menulis

  • Tulis kembali surat yang telah dihafal. Kemudian cek lagi dengan mushaf.
  • Menulis setiap ayat pertama awal surat, atau setiap rubu', atau setiap juz, atau setiap surah dalam sehelai kertas.

MEMELIHARA HAFALAN

  1. Jauhi maksiat mata, maksiat telinga dan maksiat hati
  2. Banyak berdoa, terutama waktu mustajab doa seperti ketika berbuka puasa, ketika dalam perjalanan, selepas azan dan lain-lain lagi
  3. Menetapkan kadar bacaan setiap hari, contohnya, selembar, setengah juz, 1 juz dan sebagainya
  4. Membaca pada waktu pagi dan mengulangnya pada waktu malam
  5. Jangan membaca ketika sedang bosan, marah atau ngantuk
  6. Menulis setiap ayat yang mutasyabih

(sa/berbagaisumber)

Biografi Al-hafizh : Ust.Abdul Aziz Abdur Rauf

Ust.Abdul Aziz Abdur Rauf,Lc. Al-Hafizh pertama kali saya mengenal namanya dari seorang guru tahsin yang pernah belajar dalam halaqah tahfizh qurannya di Mesjid Raya Habiburrahman PT.Dirgantara Indonesia ,Bandung.

Dan demi lebih banyak meraih lebih banyak ilmu terutama ilmu-ilmu Al-Quran maka saya pun bergabung dengan halaqah tahfizh beliau di LTQ Tahfizh Quran Mesjid Raya Habiburrahman PT.DI Bandung.

Di Mesjid Habiburrahman beliau rutin mengisi tausyiah setiap dan menjadi imam Qiyyamul Lail setiap satu bulan sekali.

Dan berikut biografi singkat dari seorang sosok bersahaja yang sudah hafizh quran sejak usia muda,semoga bisa menjadi ibrah bagi sahabat-sahabat yang sedang berjuang untuk menjadi seorang penghafal A-Quran.

Beliau adalah Al-Ustadz Abdul Aziz Abdur Rauf ,Lc. Al-Hafizh lahir di Surabaya 21 Januari 1966 Sebenarnya sangat banyak yang melatar belakangi beliau untuk mendalami Al-Qur’an sewaktu berusia 18 tahun dulu saat masih sekolah disalah satu MAN Surabaya. Diantaranya ketika mengkaji kehidupan ulama jaman dahulu, beliau melihat sebagian besar adalah orang-orang yang hafal Al-Qur’an, beliau merasa kalau ditakdirkan Allah mendalami ilmu agama, jadi kurang sempurna bila kebiasaan itu tidak beliau lakukan. Hal lain yang jadi motivasi kuat, beliau merasa semasa remaja di kota Surabaya, umumnya lebih banyak mengisi hari dengan hal kurang bermanfaat, beliau merasa pada saat usia 30 nanti beliau tidak mempunyai kenangan manis dikala remaja alangkah ruginya hidup ini, Maka beliau memutuskan untuk menghafal Al-Qur’an.

Maka selama masih dibangku MAN sejak sekitar 1983 beliau memulai program menghafal Al-Qur’an. Alkhamdulillah sebelumnya beliau sudah terbiasa memperbanyak tilawah. Tiap bulan dua, tiga, bahkan sampai lima kali beliau khatamkan Al-Qur’an. Ini sebagai modal yang cukup memudahkan ketika menghafal Al-Qur’an.

Beliau lakukan program ini dirumah karena kakak ipar yang tinggal dirumah sudah menghafal Al-Qur’an sewaktu sekolah dipesantren Jombang Jawa Timur. Setiap hari beliau menghafal pada siang sampai sore, lalu mulai lagi ba’da Isya’ sampi jam 9 malam, tidur dan mulai lagi sekitar jam 1malam sampai shubuh. Selain waktu-waktu itu, disamping bersekolah beliau juga mengajar bahasa Arab dan kaji kitab.

Proses menghafal Al-Qur’an beliau lakukan sekitar enam bulan. Sedang proses muraja’ah supaya betul-betul “dimilili” dan jadi hafalan yang kokoh, kurang lebih satu setengah tahun. Tepat sewaktu lulus MAN, beliaupun menuntaskan program menghafal Al-Qur’an. Setelah selesai, beliau merasaan persis seperti yang dikatakan Rasulullah, bahwa Al-Qur’an sebuah kenikmatan yang besar.

Sewaktu menjalani proses menghafal Al-Qur’an yang peling beliau rasakan suasana kedekatan pada Allah jadi sangat meningkat. Ketika makin dekat dengan Allah maka menghafal Al-Qur’an bukanlah beban, tapi proses uang indah untuk dilakukan. Beliau juga merasa suasana hati lebih bersih. Terasa lebih mudah berinteraksi dengan nilai-nilai Islam. Lebih mudah menerima setiap arahan yang pengantarkan kehidupan Islam yang lebih kaffah.

Sewaktu menghafal dijuz 5, beliau menderita batuk bahkan efeknya beliau derita sampai sekarang, namun beliau terus menghafal. Beliau yakin Al-Qur’an tak akan menambah penyakit, malah sebaliknya. Maka sambil berobat kedokter, beliau tak mengurangi intensitas menghafal sama sekali. Saat itulah beliau merasa bahwa keindahan dan kebahagiaan bersama Al-Qur’an mampu mengalahkan sakit. Begitu pula sewaktu beliau kejakarta selepas MAN dan belajar di LIPIA, perpisahan dengan orang tua menimbulkan kesedihan mendala, karena sebelumnya beliau tak pernah berpisah dengan mereka. Saat itu tak ada yang bias menghibur lebih kuat kecuali AL-Qur’an.

Beliau sangat khawatir jika pada suatu bulan bias menghafal sekian juz, dibulan berikutnya tak bias menghafal seperti itu, perasaan lemah disisi Allah ini memotivasi beliau untuk banyak berdo’a.Do’a ini bener-benar beliau lakukan seperti yang dilkatakan Rasulullah, yakni diwaktu yang memang mendapat jaminan terkabulnya do’a. Belaiu melakukan tawassul yang disyariatkan, dalam waktu yang ditentukan Rasulullah. Misalnya saat antara adzan dan iqamah diwaktu Shubuh, beliau biasa berdo’a. sebelum berdo’a beliau berdzikir sebanyak-banyaknya. Karena ada janji Rasulullah supaya memperbanyak istighfar, dan Allah akan memberikan kemudahan dari segala kesulitan kita. Beliau juga memperbanyak shalawat. Semangat berdo’a bias dikatakan hamper setiap saat, karena keyakinan bahwa tanpa pertolongan Allah betapa lemahnya diri ini untuk bias memindahkan ayat-ayat Allah yang sangat suci kedalam hati.

Dan nampaknya Allah betul-betul memberi kemudahan diluar dugaan beliau. Karena hafalan selalu beliau selesaiakan lebih awal dari target yang telah ditentukan. Betapa lemahnya diri ini kalau tidak mendapat pertolongan Allah.. Hal ini menghasilkan do’a, suatu munajat yang begitu dalam dan begitu khusyu’.

Nama : Abdul Aziz Abd Rouf
Tempat Tgl . Lahir : Surabaya, 21 Januari 1966
Alamat : Jl. Kenanga I Gg Teratai Rt 4/2 No. 67 Kalisari, Pasar Rebo, Jakarta Timur
Telepon/HP : 021-87710 5 84 / 08164852839
Pendidikan : Fakultas Syariah LIPIA Jakarta
Status : Nikah (4 anak)

Pernah menjabat menjabat sebagai :
1. Pimpinan Lembaga Al Quran Al Hikmah Jakarta Selatan
2. Pimpinan Lembaga Al Quran Utsman bin Affan Jakarta Timur
3. Pimpinan Lembaga Al Quran Markaz Al Quran Jakarta Timur
4. Pengajar Tetap Masjid Departemen Tenaga Kerja dan TELKOM Jakarta

Karya Tulis (Buku) :
1. Kajian Tajwid (Pedoman Daurah AL Quran)
2. Kiat Sukses Menghafal Al Quran
3. Tafsir Surat An Nur
4. Tafs i r Surat Al Ahzab
5. Kaidah Emas Menghafal Al Quran (terjemahan)
6. Membangun Masyarakat Islam, Kajian Surat Al Mujadilah
7. Membangun Kepribadian Qurani
8. Senandung Mujahid, Kajian Tafsir Surat Al Anfal

*Dari : myQuran.com, sumber : http://www.markazalquran.com

Ebook : Keutamaan Membaca dan Mengkaji Al-quran - Imam Nawawi



Assalamu’alaikum,sahabat semua

Bagi sahabat-sahabat muslim yang sedang berjuang menjadi hambaNya yang senantiasa ingin dekat dan selalu berusaha berada dalam dekapan kasih sayangNya.

Berinteraksi dengan Al-quran adalah salah satu jalan kita mengenal dan memahami bagaimana indahNya bahasa-bahasa kasih sayang Alloh swt kepada kita hambaNya.

Semua aktifitas itu tentu haruslah kita sertai dengan kecukupan ilmu tentangnya.

Ebook : Keutamaan Membaca dan Mengkaji Al-quran karya Imam Nawawi ini diharapkan dapat menjadi salah satu sarana kita untuk menambah kekayaan wawasan kita sebagai muslim,terutama pemahaman kita akan Al-quran.

Keseluruhan isi ebook ini terangkum dalam 9 bab ,diantaranya :
  • KEUTAMAAN MEMBACA DAN MENGKAJI AL-QUR’AN
  • KELEBIHAN ORANG YANG MEMBACA AL-QUR’AN
  • MENGHORMATI DAN MEMULIAKAN GOLONGAN ALQUR’AN
  • PANDUAN MENGAJAR DAN BELAJAR AL-QUR’AN
  • PANDUAN MENGHAFAZ AL-QUR’AN
  • ADAB DAN ETIKA MEMBACA AL-QUR’AN
  • ADAB BERINTERAKSI DENGAN AL-QUR’AN
  • AYAT DAN SURAT YANG DIUTAMAKAN MEMBACANYA
  • PADA WAKTU-WAKTU TERTENTU
  • RIWAYAT PENULISAN MUSHAF AL-QUR’AN

Bagi sahabat yang berkenan memilikinya bisa di download dilink download dibawah ini :

Download Ebook disini,dan jika unduhan berjalan kurang sempurna sahabat bisa mengunduhnya disini
Download Ebook